KH Abdullah bin Nuh Mendapat Restu Rasulullah

 
KH Abdullah bin Nuh Mendapat Restu Rasulullah
Sumber Gambar: KH Abdullah bin Nuh (kiri) bersama Grand Syekh Al Azhar Mesir, Syekh Abdurrahman Baishor (FB Agung)

Laduni.ID, Jakarta - Siapa KH Abdullah bin Nuh itu, hingga namanya diabadikan menjadi sebuah jalan protokol di tengah Kota Bogor?

Ia adalah salah satu ulama kharismatik dari Jawa Barat yang gigih berjuang mengangkat senjata melawan penjajahan di Indonesia. Ia juga memiliki peran strategis sebagai jurnalis di berbagai surat kabar dan majalah serta sebagai penyiar Bahasa Arab di RRI di masa awal kemerdekaan.

Di bidang pendidikan ia tercatat sebagai perintis berdirinya perguruan tinggi Islam di Yogyakarta (kini UII) serta menjadi dekan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia juga penulis produktif yang banyak menghasilkan puluhan karya buku baik dalam bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia.

Beliau dikenal sebagai wali Allah yang memiliki banyak karamah. Seperti kesaksian Habib Umar Majalaya. Sewaktu kecil, ia diajak ayahnya ke Pesantren Al-Ghazali Bogor, saat sudah sampai di depan pintu, ia bergumam dalam hatinya,

‘Ajengannya sudah tua ya’.

Seketika itu Kiai Abdullah menjawabnya, ‘Benar sekali Habib, saya memang sudah tua.’

Si Habib pun terlihat malu, dan berpikir bagaimana bisa si Ajengan membaca pikirannya.

Ada kisah tak kalah menarik lainnya. Habib Luthfi sewaktu mudanya pernah diutus sang ayah untuk berkunjung ke Pesantren Al-Ghazali Bogor. Dalam keadaan sakit, Kiai Abdullah setelah Subuh sudah meminta orang rumah menyiapkan hidangan untuk tamu istimewanya yang akan hadir.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN