Kisah Ke-NU-an KHR. As’ad Syamsul Arifin

 
Kisah Ke-NU-an KHR. As’ad Syamsul Arifin
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Kiai As’ad pernah berkata kepada santrinya, “Santriku yang keluar dari NU jangan harap kelak berkumpul denganku di akhirat.” Karena kelak siapa yang masih tetap di jalan NU maka Kiai As’ad akan mengawalnya sampai ke syurga.

Nyai Makkiyah As’ad berpesan agar para santri agar tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang bukan NU, tidak terpengaruh pada ideologi-ideologi transnasional. Beliau juga dawuh bahwa untu tidak melupakan ke-NU-an Kiai As’ad, yaitu ikhlas dan jujur.

Belajar dari Kiai As’ad ketika masih nyantri, para santri diharapkan untuk menjadi pribadi yang jujur. Ketika Kiai As’ad masih nyantri di Pondok Pesantren KH. Cholil Bangkalan Madura, Kiai As’ad ngabdi ke Syaikhona. Beliau tidak hanya belajar, namun juga bersedia merawat kuda milik Syaikhona.

Sebelum berangkat nyantri, Kiai As’ad pamit ke Kiai Syamsul untuk nyantri ke Bangkalan, Madura. Saat itu Kiai As’ad juga ingin ikut kakaknya, Kiai Zaini Mun’im pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Perlu diketahui, Kiai Zaini dengan Kiai As’ad masih memiliki hubungan kekerabatan. Kiai Mun’im merupakan sepupu dari Nyai Nur Sari. Nyai Nur Sari merupakan istri dari Kiai Ruham

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN