Paud Ad-Dakhil Cilaku Cianjur Kenalkan Anak Toleransi Sejak Dini
Laduni.ID, Jakarta – Kini salah satu masalah yang menjadi isu hangat di kalangan masyarakat Indonesia adalah intoleransi. Negara kita sangat rentan terhadap kasus intoleransi yang bersumber dari perbedaan agama, suku dan budaya, karena faktanya masyarakat Indonesia memang sangat beragam.
Toleransi itu perlu ditanamkan pada anak sedini mungkin. Mengajarkan toleransi akan lebih baik bagi perkembangan jiwa anak-anak. Saat anak mulai bergaul dengan teman-temannya, sifat keakuan anak akan muncul. Jika tidak diajarkan bertoleransi, maka konflik dengan teman bermainnya karena perbedaan, akan sangat mungkin terjadi.
Menurut Kepala Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ad-Dakhil Cilaku Cianjur, Nurunnisa Fauziah, pada usia di bawah 4 tahun, anak cenderung memiliki sifat egosentris. Begitu pula usia 1 tahun, alam bawah sadar anak sudah bisa menyerap apa yang dilakukan orang tua maupun orang di sekitarnya. Di sinilah peran penting orang tua dalam menanamkan nilai toleransi kepada anaknya, terutama menstimulasi agar anak siap menerima keberadaan orang lain dan yang berbeda dari dirinya sendiri.
Ia menjelaskan banyak keluarga yang hidup dalam komunitas yang beragam dan memiliki tetangga yang berbeda asal-usul, agama, maupun bahasa. Lingkungan rumah dan sekolah memegang peran sangat penting dalam mengembangkan sikap toleransi.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...