Memaknai Nilai dan Tujuan Ibadah Shalat
 
                     Laduni.ID, Jakarta - Manusia memiliki pandangan yang berbeda mengenai hadirnya agama sebagai sebuah panduan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Sadari (2018, pp. 38-40) memberikan dua pandangan mengenai agama, yaitu mereka yang menganggap bahwa lembaga ekonomilah yang sebenarnya menjadi poros hidup manusia. Di mana, melalui ekonomi, diciptakanlah bentuk hubungan antar kelas sosial di dalam masyarakat, atau dengan kata lain, kelompok ini tidak mempercayai agama sebagai tiang utama penyangga kehidupan manusia di muka bumi.
Sementara kelompok lain berpandangan bahwa dengan kehadiran agama, manusia memiliki tujuan yang jelas atas pencapaian hidupnya, sehingga dengan penerapan hukum agama dapat tercapai suatu bentuk keteraturan.
Kottak (2006) merujuk definisi mengenai agama sebagai sebuah kepercayaan, dari beberapa sarjana di bidang ilmu sosiologi-antropologi–seperti Antony Wallace, Reese dan Emile Durkeheim–yang menulis rangkuman, maka agama dianggap sebagai sebuah bentuk kepercayaan dan ritual terhadap suatu hal yang bersifat supernatural, yang memiliki kuasa dan daya, serta menciptakan ikatan emosional di antara para penganutnya.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
.png) 
						
					 
									 Rp144.636
                Rp144.636
             Rp898.000
                Rp898.000
             Rp399.000
                Rp399.000
             Rp296.000
                Rp296.000
             
                 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                    
Memuat Komentar ...