Kemudian di saat para ulama berkumpul di Jl. Bubutan Surabaya, 3 Januari 1926 M/ 16 Rajab 1344 H, adalah Kyai Mas Alwi yang kemudian mengusulkan nama Nahdlatul Ulama.
Sederhananya, khusyuk adalah suatu keadaan hati seseorang yang berupa ketenangan, ketundukan, rasa takut, kerendahan diri di hadapan Allah SWT yang nantinya akan memunculkan sikap dalam bentuk fisik, baik berupa ketundukan, kerendahan diri, menundukkan pandangan dan merendahkan suara.
Kisah ini menjadi kunci supaya dalam beribadah kita bisa khusyuk. Bagaimana kisahnya?
Kita semua harus berusaha menjauhi hal-hal yang tidak penting dan hal-hal yang tidak bermanfaat dari kesibukan urusan duniawi. Demikianlah nasihat Habib Umar yang jika benar-benar diperhatikan, maka hati akan menjadi bersih dan bersinar terang dipenuhi cahaya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (Q.S. Al-‘Ankabut: 45).
Sejak usia 17 tahun, aktris Dian Sastrowardoyo rupanya pernah mengalami perjalanan spiritualitas sebelum akhirnya teguh memeluk Islam.
Sebagai ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim, Shalat tentunya harus dilakukan dengan khusyuk. Untuk mencapai khusyuk dibutuhkan yang namanya tuma’ninah, sikap tenang, diam dan tak terburu-buru untuk mencapai kekhusyukan
Shalat bukan hanya sekadar ibadah wajib yang dilaksanakan oleh seorang muslim, tapi lebih kepada interaksi kepada Allah dengan mendekatkan diri. Oleh karena itu di dalam shalat sangat diperlukan khusyuk supaya lebih maksimal dalam shalatnya
Membahas tentang shalat yang khusyuk itu ada sebuah kisah menarik terkait kepribadian Imam Hatim Al-Asham, sosok ulama sufi kenamaan yang banyak menginspirasi. Kisah ini terdapat di dalam Kitab An-Nawadir karya Syaikh Ahmad Syihabuddin bin Salamah Al-Qolyuby.
Salah satu ilmu penting untuk membantu khusyuk dalam shalat adalah pengetahuan tentang kehidupan malaikat di langit dalam kisah Isra Mi’raj Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
Datanglah kepada Allah meskipun itu dengan terpincang-pincang, itu tidak masalah. Janganlah kita sombong bahwa harus menunggu sempurna untuk datang kembali kepada Allah. Hendaknya kita bersyukur bisa ditakdir melakukan amal kebaikan.