Analogi Sederhana tentang Konsep Zuhud

 
Analogi Sederhana tentang Konsep Zuhud
Sumber Gambar: Ilustrasi/Pixabay

Laduni.ID, Jakarta – Zuhud adalah perpindahan dari suatu hal, kepada hal lain yang lebih baik. Sebagian ulama menjelaskan makna zuhud lebih spesifik lagi, yaitu meninggalkan kecintaan terhadap dunia dan isinya. Perpindahan yang dimaksud ialah memindahkan kecintaan kita terhadap dunia hanya kepada Allah SWT.

Tidak jarang sebagian orang memahami konsep zuhud dengan cara yang salah, mereka mengira zuhud adalah tidak memiliki dunia (harta, benda, jabatan, dsb) sama sekali. Padahal Allah SWT juga tak melarang hambanya untuk memiliki harta.

Jika Anda masih bingung dengan konsep zuhud, berikut adalah analogi sederhana yang diberikan oleh Gus Dewa agar mudah memahami konsep zuhud.

Suatu hari, di sebuah pondok pesantren, seorang kiai baru saja menyelesaikan pengajian Kitab Ihya’ Ulumuddin. Saat itu ada seorang santri yang bertanya kepada sang kiai, “Kiai, apa yang dimaksud dengan zuhud dalam kitab Ihya' Ulumuddin?”

“Kamu belum paham ya?” tanya balik sang kiai.

“Belum, Kiai,” jawab santri tersebut.

Lalu sang kiai memerintahkan santri tersebut untuk mengisi bak mandi hingga penuh. Si santri bergegas mengisi dua bak mandi dengan ukuran yang sangat besar, dia timba air dari sumur dan membawanya hingga ke kamar mandi.

“Selesai Kiai, sudah selesai,” lapor si santri dengan nafas yang terengah-engah.

“Capek nggak kamu?” tanya kiai.

“Ya, capek, Kiai,” jawab si santri.

“Ya sudah, sana kamu mandi. Selesai mandi kamu ke rumah saya,” perintah kiai.

Sesuai perintah sang kiai, setelah manadi dan perpakaian rapih, si santri lalu sowan ke rumah kiai.

“Sudah selesai mandinya?” tanya sang kiai.

“Sudah, Mbah,” jawab si santri.

“Airnya kamu habiskan?” lanjut kiai.

“Ya mboten (tidak), Kiai. Secukupnya saja,” jawab si santri heran.

“Itulah zuhud, cari harta sebanyak-banyaknya tapi dipakai secukupnya. Sisanya biar dimanfaatkan orang lain,” jelas sang kiai.

Imam Al Ghazali berkata di dalam mukadimah kitab Ihya':

ﻭﻟﻴﺲ اﻟﺰﻫﺪ ﻓﻘﺪ اﻟﻤﺎﻝ ﻭﺇﻧﻤﺎ اﻟﺰﻫﺪ ﻓﺮاﻍ اﻟﻘﻠﺐ ﻋﻨﻪ ﻭﻟﻘﺪ ﻛﺎﻥ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼﻡ ﻓﻲ ﻣﻠﻜﻪ ﻣﻦ اﻟﺰﻫﺎﺩ .

“Zuhud bukan berarti tidak punya harta. Zuhud adalah kosongnya hati dari (cinta berlebihan) kepada harta. Sungguh Nabi Sulaiman alaihi salam termasuk orang yang Zuhud di dalamnya kerajaannya.” (Ihya 1/27)


Editor: Daniel Simatupang