Ziarah Makam Habib Ali Kwitang, Penentu Tanggal Proklamasi Indonesia

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah Makam Habib Ali Kwitang, Penentu Tanggal Proklamasi Indonesia
Sumber Gambar: Twitter @Husen_Jafar

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi (Habib Ali Kwitang) beliau adalah ulama besar di Jakarta, jasanya sangat besar pada masa kemerdekaan Indonesia. Sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, presiden Soekarno terlebih dahulu menemui Habib Ali Kwitang. Tujuan dari pertemuan tersebut Bung Karno meminta pendapat Habib Ali untuk menentukan tanggal dan waktu yang tepat membacakan proklamasi. Akhirnya, Habib Ali Kwitang menentukan agar proklamasi kemerdekaan dibacakan pada 17 Agustus 1945 yang bertepatan dengan sembilan Ramadhan.

Banyak pihak dan ormas keagamaan yang menginginkan Habib Ali Kwitang diangkat menjadi pahlawan nasional.

Profil

 

Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi (Habib Ali Kwitang) lahir pada hari Minggu tanggal 20 Jumadil ‘Awal 1286 atau pada 20 April 1870 di Kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Beliau merupakan putra dari pasangan Al-Habib Abdurrahman Alhabsyi dengan Nyai Salmah. 

Kelahiran Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi merupakan kelahiran yang sangat ditunggu-tunggu kedua orang tuanya, karena setelah bertahun-tahun menikah, Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah belum juga diberi keturunan. Pada suatu waktu, Nyai Salmah kemudian bermimpi menggali sumur yang airnya melimpah ruah hingga membanjiri sekelilingnya. Lalu, diceritakanlah mimpi itu kepada sang suami.

Setelah mendengar mimpi istrinya itu, Habib Abdurrahman langsung menceritakannya kepada Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih. Kemudian, Habib Syekh menjelaskan, mimpi tersebut sebagai tanda akan la hirnya seorang putra yang saleh dan ilmunya akan melimpah ruah berikut keberkahannya.

Tapi sayangnya, ayah beliau, Al-Habib Abdurrahman Alhabsyi tidak lama hidup mendampingi putra yang beliau cintai tersebut. Beliau berpulang ke Rahmatulloh pada saat putra beliau masih berumur 10 tahun.

 

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Habib Ali Kwitang)

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. Al-’Arif billah Al-Imam Al-Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi (Shohibul maulid di Seiwun)
  2. Al-Imam Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-’Attos (Huraidha)
  3. Al-Habib Al-Allammah Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur (Mufti Hadramaut)
  4. Al-Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus (Bor)
  5. Al-Habib Ahmad bin Muhammad Al-Muhdhor (Guwairah)
  6. Al-Habib Idrus bin Umar Alhabsyi (Ghurfah)
  7. Al-Habib Muhammad bin Sholeh bin Abdullah Alatas (Wadi Amed)
  8. As-Syeikh Hasan bin Mukhandan (Bor)
  9. Mufti Makkah Al-Imam Muhammad bin Husin Alhabsyi
  10. Sayid Bakri Syaththa’
  11. As-Syeikh Muhammad Said Babsail
  12. As-Syeikh Umar Hamdan
  13. Al-Habib Muhammad bin Thohir Alhaddad (Tegal)
  14. Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi (Surabaya)
  15. Al-Habib Abdullah bin Muhsin Alatas (Empang, Bogor)
  16. Al-Habib Husin bin Muhsin Asy-Syami Alatas (Jakarta)
  17. Al-Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdhor (Bondowoso)
  18. Al-Habib Ahmad bin Muhsin Alhaddar (Bangil)
  19. Al-Habib Abdullah bin Ali Alhaddad (Bangil)
  20. Al-Habib Abdullah bin Usman Bin Yahya (Mufti Jakarta)

Lokasi Makam

Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Habib Ali Kwitang) wafat pada Ahad, 20 Rajab 1388 H/13 Oktober 1968. Makam beliau terletak di dalam Masjid Al-Riyadh, masjid yang beliau dirikan dan gunakan sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jakarta. Di masjid itu pula Habib Ali Kwitang mendidik serta mengajar para santri-santri. Masjid Al Riyadh berlokasi di Jalan Kembang VI No.4A, RT.1/RW.2, Kwitang, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat.

Haul

Haul Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Habib Ali Kwitang) diperingati pada bulan Sya'ban di Majelis Taklim Habib Ali Al Habsyi. untuk tanggal haul akan diberitahukan oleh pihak keluarga besar Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Habib Ali Kwitang).

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam Habib Ali Kwitang banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Jakarta saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di dalam Masjid Al Riyadh, Kwitang, tepatnya di Jalan Kembang VI No.4A, RT.1/RW.2, Kwitang, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Habib Ali Kwitang , dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam hajatnya, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

 

Peninggalan

Masjid Al Riyadh Kwitang
Masjid ini didirikan oleh Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi sekitar tahun 1938. Arsitektur bentuk Masjid Al-Riyadh memiliki bentuk yang cukup megah. Keberadaan Masjid Al-Riyadh Kwitang tidak lepas dari perjuangan dakwah Habib Ali di Jakarta. Berawal hanya berupa surau dengan desain rumah panggung, kini Masjid Kwitang menjadi bangunan masjid dua lantai yang berdiri di atas lahan seluas 1.000 meter persegi.
Tidah hanya untuk beribadah saja, banyak umat Islam juga melakukan kunjungan untuk berziarah ke makam Habib Ali Bin Abdurachman Bin Abdullah Al Habsyi.

Bangunan Masjid Jami Al-Riyadh awalnya bernama Al Makmur. Masjid ini sempat kebakaran dan dilakukan renovasi. Penamaan masjid ini pun diubah menjadi Khuwatul Ummah. Kemudian, gurunya dari Hadramaut memerintahkan nama masjid itu diubah menjadi Masjid Al Riyadh, yang artinya Taman Surga. Masjid tersebut menjadi saksi bisu sejarah Indonesia dari zaman penjajahan Belanda, Jepang hingga era kemerdekaan.

 

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Jakarta di antaranya:
Kerak Telor, Putu Mayang, Kue Kembang Goyang, Roti Buaya, Telur Gabus Keju, Kue Semprong, Akar Kelapa, Tape Uli, Biji ketapang, Bir pletok, Dodol Betawi, Geplak.