Inilah Kisah Karomah Kiai Djamal Tambak Beras

 
Inilah Kisah Karomah Kiai Djamal Tambak Beras
Sumber Gambar: Kiai Djamal Tambak Beras (foto istimewa)

Laduni.ID, Jakarta - KH Djamaluddin Ahmad (79) hari ini, Kamis 24 Februari 2022 wafat dan siang dimakamkan. Beliau merupakan salah satu kiai sepuh dari Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.

Kiai Djamal lahir pada tanggal 31 Desember 1943 di kampung Kedungcangkring Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Beliau merupakan putra dari pasangan Achmad bin Hasan Mustajab dan ibunya bernama Hj Mahmudah / Djumini (nama sebelum haji).

Beliau terlahir bukan dari golongan orang yang mampu, sejak kecil beliau menempuh kehidupannya dengan riyadlah (prihatin) bahkan sampai ke jenjang pendidikan di pondok pesantren. Terbukti saat di pondok, beliau selalu puasa ketika siang hari, karena tidak ada yang bisa dimakan. Pada  jam 12 malam, beliau mencari sisa-sisa nasi yang masih tersisa di kendil masak santri lain untuk dimakan.

Sebagai seorang ulama dan pengasuh pondok pesantren, Kiai Djamal berkat keistiqamahannya ketika mondok memiliki beberapa karomah seperti yang disebutkan dalam buku “Tambakberas menelisik sejarah memetik uswah”.

Dalam Sejarah Tambakberas dijelaskan, Kiai Djamal adalah santri yang diperintah oleh Mbah Kiai Wahab Chasbullah untuk membacakan manaqib lambang pondok pesantren Bahrul Ulum Tambakberas hasil kreasi santri senior yang baru selesai disetujui oleh Mbah Kiai Wahab.

Selain itu ketika masih hidup beliau pernah didatangi oleh Mbah Kiai Hamid Chasbullah yang saat itu beliau sudah wafat. Kiai Djamal berkata kepada Gus Syifa', "Sekitar tahun 80-an, saya i'tikaf di masjid Bahrul Ulum. Tiba-tiba antara sadar dan tidur didatangi sosok berjubah sambil berkata, “Aku Mbah Hamid... haji... haji... haji”

“Kepala saya dipakaikan kopyah haji oleh Mbah Hamid. Seperti itu selama tiga hari berturut-turut. Apalagi hari yang ketiga yang mendatangi saya Kiai Malik, ayah Anda. Trus saya cerita ke istri saya, Neng Chur, Dik, aku akan ibadah haji... malah saya diketawain, Mau haji pakai uang apa Bah. Lha vespa aja masih kredit kata istrinya?,” tambah Kiai Djamal

Memang pada saat itu secara lahir Kiai Djamal tidak mungkin bisa menunaikan ibadah haji, tapi ternyata  setahun kemudian beliau berangkat haji.


Source: Ainur Rofiq
Editor: Nasirudin Latif