Apakah Sah Membaca Doa Qunut Hanya Sebagian? Berikut Penjelasannya

 
Apakah Sah Membaca Doa Qunut Hanya Sebagian? Berikut Penjelasannya
Sumber Gambar: Ilustrasi/NU Online

Laduni.ID, Jakarta – Saya hendak bertanya, bagaimana jika saya hanya hafal sebagian dari Doa Qunut, apakah sah Doa Qunutnya?

Jawab

Penanya yang budiman, Doa Qunut merupakan salah satu amalan sunnah dalam shalat. Doa Qunut sendiri terbagi menjadi tiga macam, yaitu Doa Qunut Subuh, Doa Qunut Witir di seprauh akhir Bulan Ramadhan, dan Doa Qunut Nazilah.

Terkait Qunut Subuh, Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar menegaskan:

اعلم أن القنوت في صلاة الصبح سنة للحديث الصحيح فيه عن  أنس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يزل يقنت في الصبح حتى فارقا الدنيا. رواه الحاكم أبو عبد الله في كتاب الأربعين وقال حديث صحيح

Artinya: “Qunut shalat Subuh disunahkan berdasarkan hadis shahih dari Anas, bahwa Rasulullah SAW selalu Qunut sampai beliau meninggal. Hadis riwayat Hakim Abu Abdullah dalam kitab Arba’in. Ia mengatakan, itu hadis shahih.”

Bahkan menurut Imam An-Nawawi, membaca Qunut Subuh adalah Sunnah Muakkadah, meninggalkannya tak membatalkan shalat. Namun barangsiapa yang meninggalkannya dengan sengaja ataupun tidak, maka dianjurkan untuk sujud sahwi.

Di antara bacaan Doa Qunut yang ditradisikan adalah berasal dari riwayat Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Berikut Doa Qunut Subuh:

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdini fi man hadait, wa afini fi man ‘afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barikli fi ma a‘thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha ‘alaik, wa innahu la yazillu man walait, wa la ya‘izzu man ‘adait, tabarakta rabbana wa ta‘alait, fa lakal hamdu a’la m qadhait, wa astagfiruka wa atubu ilaik, wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam

Namun, Doa Qunut Subuh tidak terikat pada satu versi bacaan. Bahkan Umar bin Khatab memiliki bacaan Qunut sendiri yang berbeda dengan riwayat Sayyidina Hasan. Doa Qunut Subuh sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu doa, pujian, dan shalawat.

Doa:

اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ, وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ،

Allahummahdini fi man hadait, wa afini fi man ‘afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barikli fi ma a‘thait, wa qini syarra ma qadhait

Artinya: “Ya Allah berilah kami petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kami perlindungan kesehatan sebagaimana orang-orang yang Engkau lindungi kesehatan. Sayangilah kami sebagaimana orang-orang yang telah Engkau sayangi. Berikanlah berkah terhadap apa-apa yang telah Engkau berikan kepada kami. Jauhkanlah kami dari kejelekan apa yang Engkau telah takdirkan.”

Pujian:

فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ. وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوْبُ إِلَيْكَ

Fa innaka taqdhi wa la yuqdha ‘alaik, wa innahu la yazillu man walait, wa la ya‘izzu man ‘adait, tabarakta rabbana wa ta‘alait, fa lakal hamdu a’la m qadhait, wa astagfiruka wa atubu ilaik,

Artinya: “Sesungguhnya Engkau yang memberi keputusan dan tidak ada orang yang memberikan putusan kepada-Mu. Sesungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Rabb kami Yang Maha Luhur. Bagi Engkau segala pujian atas apa yang telah Engkau putuskan. Kami memohon ampunan kepada-Mu, dan kami bertobat kepada-Mu.”

Shalawat:

وَصَلَّى اللّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد النَّبِيٍِ الْأُمِّي وَعَلَى آلِه وصَحْبِه وسَلَّمَ

Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam

Artinya: “Shalawat dan salam Allah semoga terlimpah atas junjungan kita, Nabi Muhammad yang ummi, juga untuk keluarga dan para sahabatnya.”

Dalam kitab Tsamratil Yaniah halaman 34 disebutkan bahwa syarat Doa QUnut Subuh hanyalah dua, yaitu berisi doa dan pujian kepada Allah SWT. Maka, telah tercukupi Doa Qunut Subuh hanya dengan membaca:

يا الله اغفر لنا يا غفور

Artinya: “Ya Allah ampuni kami, wahai dzat yg maha pengampun.”

Wallahu A’lam


Editor: Daniel Simatupang