Biografi Abdurrahman Ad Diba'i

 
Biografi Abdurrahman Ad Diba'i
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Daftar Isi Biografi Abdurrahman Ad Diba`i

1.         Riwayat Hidup
1.1       Lahir
1.2       Wafat

2.         Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Perjalanan Menuntut Ilmu
2.2       Guru Beliau

3.         Teladan
3.1       Pelajaran Penting dari Ad Diba’i

4.         Karya Beliau

5.         Referensi

Nama beliau Wajihuddin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar Al-Diba`i As-Syaibaniy. kata ” Diba`” adalah julukan (laqob) kakeknya yang bernama Ali bin Yusuf Diba` yang dalam bahasa Sudan berarti putih.

1.         Riwayat Hidup
1.1       Lahir

Beliau dilahirkan di kota Zabid (salah satu kota di Yaman Utara) pada sore hari Kamis 4 Muharram 866 H.)

1.2      Wafat

Ibn Diba’i wafat di kota Zabid pada pagi hari Jumat tanggal 26 Rajab 944 H.

2.        Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1      Perjalanan Menuntut Ilmu

Beliau diasuh oleh kakek dari ibunya yang bernama Syekh Syarafuddin bin Muhammad Mubariz yang juga seorang ulama besar yang tersohor di kota Zabid saat itu, hal itu dikarenakan sewaktu beliau lahir, ayahnya sedang bepergian, setelah beberapa tahun kemudian baru terdengar kabar, bahwa ayahnya meninggal didaratan India. Dengan bimbingan sang kakek dan para ulama kota Zabid ad-Diba’i tumbuh dewasa serta dibekali berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Diantara ilmu yang dipelajari beliau adalah: ilmu Qiroat dengan mengaji Nadzom (bait) Syatibiyah dan juga mempelajari Ilmu Bahasa (gramatika), Matematika, Faroidl, Fikih.

Pada tahun 885 H. beliau berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya. Sepulang dari Makkah Ibn Diba` kembali lagi ke Zabid. Beliau mengkaji ilmu Hadis dengan membaca Shohih Bukhori, Muslim, Tirmidzi, Al-Muwattho` dibawah bimbingan Syekh Zainuddin Ahmad bin Ahmad As-Syarjiy. Ditengah-tengah sibuknya belajar hadis, Ibn Diba’ menyempatkan diri untuk mengarang kitab Ghoyatul Mathlub yang membahas tentang kiat-kiat bagi umat muslim agar mendapat ampunan dari Allah SWT.

2.2       Guru Beliu

Guru-guru Abdurrahman Ad Diba’i:

  1. Syekh Syarafuddin bin Muhammad Mubariz (Kakek)
  2. Syekh Zainuddin Ahmad bin Ahmad As-Syarjiy

3.         Teladan
3.1       Pelajaran Penting dari Ad Diba’i

Ibn Diba’ mempunyai kebiasaan untuk membaca surat Al-fatihah dan menganjurkan kepada murid-murid dan orang sekitarnya untuk sering membaca surat Al-fatihah. Sehingga setiap orang yang datang menemui beliau harus membaca Fatihah sebelum mereka pulang. Hal ini tidak lain karena beliau pernah mendengar salah seorang gurunya pernah bermimpi bahwa hari kiamat telah datang lalu dia mendengar suara “ wahai orang Yaman masuklah ke surga Allah” lalu orang–orang bertanya “kenapa orang-orang Yaman bisa masuk surga ?” kemudian dijawab, karena mereka sering membaca surat Al-fatihah.

4.         Karya Beliau

Ibn Diba` termasuk ulama yang produktif dalam menulis. Hal ini terbukti beliau mempunyai banyak karangan baik dibidang hadis ataupun sejarah. Karyanya yang paling dikenal adalah syair-syair sanjungan (madah) atas Nabi Muhammad SAW. yang terkenal dengan sebutan Maulid Diba`i, Meskipun ada yang menisbatkan Maulid ini kepada Ibn jauzi, hanya saja pendapat ini sangat lemah.

Diantara buah karyanya yang lain adalah:

  1. Qurrotul `Uyun yang membahas tentang seputar Yaman,
  2. Kitab Mi`roj,
  3. Taisiirul Usul,
  4. Bughyatul Mustafid
  5. Dan beberapa bait syair lainnya.

5.         Referensi

Dinukil dari berbagai sumber

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya