Memahami Makna Hari Tarwiyah dan Hari Arafah serta Kesunnahan Puasa di Dalamnya

 
Memahami Makna Hari Tarwiyah dan Hari Arafah serta Kesunnahan Puasa di Dalamnya
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Disunnahkan untuk memperbanyak amal sholeh dan berpuasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, khususnya tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah disebut dengan puasa Tarwiyah, sedangkan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah disebut dengan puasa Arafah. 

Menarik untuk mengurai makna penyebutan kedua hari istimewa yang disunnahkan untuk berpuasa tersebut. Imam Ibnu Qudamah menerangkan dalam kitab Al-Mughni mengenai hal ini. Beliau menjelaskan:

سُمِّيَ بِذَلِكَ، لِأَنَّ إبْرَاهِيمَ - عَلَيْهِ السَّلَامُ - رَأَى لَيْلَتئِذٍ فِي الْمَنَامِ ذَبْحَ ابْنِهِ، فَأَصْبَحَ يَرْوِي فِي نَفْسِهِ أَهُوَ حُلْمٌ أَمْ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى؟ فَسُمِّيَ يَوْمَ التَّرْوِيَةِ، فَلَمَّا كَانَتْ لَيْلَةُ عَرَفَةَ رَأَى ذَلِكَ أَيْضًا، فَعَرَفَ أَنَّهُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى، فَسُمِّيَ يَوْمَ عَرَفَةَ، وَاَللَّهُ أَعْلَمُ.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN