DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.

50rb
100rb
Rp

 

Nasionalisme dan Kesederhanaan Syaikh Yasin Al-Fadani sebagai Inspirasi para Santri

Di balik kemasyhuran itu terdapat suatu rahasia menarik yang tidak dimiliki kebanyakan orang di masanya. Syaikh Yasin dikenal dengan sosok nasionalis yang sangat sederhana.

Belajar Bijaksana dari Mbah Dullah Saat Menjawab Wanita Iddah Berangkat Haji

Suatu saat ada perempuan yang sudah mendaftar haji bersama suaminya. Saat akan berangkat haji, suaminya meninggal. Perempuan itupun bertanya kepada Mbah Dullah, “Mbah, bolehkah perempuan yang iddah berangkat haji ?”

Lokalitas dan Nilai Pesantren di Era Digital

Menjauhnya masyarakat dari realitas dan nilai lokal kemasyarakatan mungkin adalah wajar. Karena memang, seringkali orang mengalami kesalahan persepsi tentang apa itu (nilai) lokalitas.

Mbah Umar Mangkuyudan: Kearifan Kiai

"Ada beberapa ulama yg menjadi paku bumi tanah Jawa, mereka yakni KH. Arwani Amin Kudus, KH. Abdul Hamid Pasuruan, Hb. Anis b. Alwi Al Habsyi Solo dan KH. Ahmad Umar Abdul Manan Mangkuyudan."

Empat Kebajikan Stoisisme

Laduni.ID Jakarta - Stoicisme adalah filosofi yang sangat sederhana, yang mencari pertumbuhan dan pengembangan diri dan berdasarkan itu, meningkatkan hubungan komunitas.

Mendidik dengan Bijaksana seperti Teladan Kyai Sahal Mahfudz dalam Menghindari Kekerasan

Kyai Sahal Mahfudz merupakan salah satu contoh ulama yang menerapkan prinsip mendidik tanpa kekerasan. Beliau dikenal sebagai pendidik yang selalu menggunakan cara-cara bijaksana dalam menghadapi santrinya yang melanggar aturan.

Keteladanan Ki Ageng Suryomentaram: Pangeran yang Melepaskan Mahkota demi Kebijaksanaan

Hidup bagaikan samudra luas yang penuh gelombang. Ada yang terombang-ambing dalam arus keserakahan, ada yang tenggelam dalam ambisi tanpa ujung, dan ada pula yang memilih menepi, menanggalkan segala beban duniawi demi merenungi hakikat keberadaan.

Salahkah jika Ada Orang yang Tidak Suka Kyai?

Gus Baha bahkan menyebut, “Kadang yang meragukan itu yang benar”. Sindiran ini dilontarkan sebagai kritik terhadap mereka para kyai atau ulama yang terkadang kedunyan, atau terbuai materi keduniawian.