DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
KH. Munir Mawardi dilahirkan pada tahun 1918 di Desa Ujungpangkah kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik29 . KH. Munir Mawardi lahir dari seorang ayah yang bernama KH. Mawardi dan ibu bernama Nyai Maimunah.
KH. Aceng Muhammad Ishaq yang lebih dikenal dengan Ajengan Anom Fauzan atau Aceng Sasa, beliau merupakan putra sulung dari Syaikhul Masyaikh Asy Syekh KH. Aceng Muhammad Umar Bashri bin KH. Muhammad Adzro'i bin KH. Abdul Wahab bin KH. Muhammad Arif bin Mbah Nuryayi. Beliau lahir pada tahun 1918 untuk tanggal dan bulan kelahiran belum diketahui secara jelas.
KH. Ahmad Mursyidi, Pendiri Perguruan Islam Al Falah, Jakarta Timur, KH. Ahmad Mursyidi , lahir di Klender Jakarta Timur pada 15 November 1915. Beliau lahir dari pasangan H. Maisin dan Hj. Fatimah.
TGH Ulul Azmi, Pendiri Pesantren Abhariyah Lombok Barat TGH Ulul Azmi lahir di dusun Jerneng (1960). Merupakan putra ke empat pasangan suami istri yakni H. Ridwan dan Hj Rahmah.
Drs. KH Muhammad Zubaidi Muslich dilahirkan di desa Parijatah Kulon, Dusun Melik, Kecamatan Serono, Kabupaten Banyuwangi, pada tanggal 1 Juni 1942.
KH. Abdul Warits Ilyas lahir di Guluk-Guluk Sumenep pada tanggal 12 November 1938. Beliau putra dari pasangan KH. Mohammad Ilyas Syarqawi dengan Nyai Arfiyah binti Zainuddin.
Sebelum ke Parung, Habib Saggaf pernah mendirikan Ponpes Nurul Ulum di Kali Mas Madya, Surabaya, yang banyak menerima murid dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Afrika.
KH. Tb. Moh. Wase’ berasal dari Jiput, Pandeglang. Beliau merupakan anak dari KH. Tb. Zainudin dan ibu Ratu Zahroh. KH. Tb. Zainudin yang juga adalah seorang kyai di Jiput,lahir di Tenjolahang, Jiput pada tanggal 11 November 1908.
KH. Ma’shum Zainullah merupakan pendiri dan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Nurut Taqwa Grujugan Cermee Bodowoso. Beliau dilahirkan dari pasangan Bapak Narmo dan Ibu Rukmiyati (Hj. Halimatus Sa’diyah) pada 11 November 1951 di Ramban Kulon, Cermee Bondowoso Jawa Timur. Beliau adalah anak pertama dari tiga bersaudara; H. Baidawi dan Bapak Suharto.