Malam Nuzulul Qur’an sering diperingati pada tanggal 17 Ramadhan, dengan mengadakan pengajian atau tabligh akbar, dan bukan pada malam Lailatul Qadar.
Saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan mereka dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan.
Berbuka dengan makan bersama sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat dan berkah.
Berdasarkan Ramadhan tahun 2019, maka nuzulul qur'an kali ini akan jatuh pada 21 Mei 2019 Selasa malam, atau 22 Mei 2019.
Imam Ibnu Majah mencantumkan 2 hadis keutamaan memberi takjil buka puasa:
Malam lailatul qodar adalah malam sangat istimewa yang diperebutkan umat Islam seluruh penjuru dunia.
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”
Al-Qur’an yang turun pada malam lailatul qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi-Nya,
Islam adalah agama yang mudah dan memudahkan. Kemudahannya ialah tidak memaksakan kepada umatnya untuk menjalankan suatu ajaran yang tidak mampu dilaksanakannya. Di antara yang diberi keringanan boleh tidak puasa ialah orang sakit dan orang musafir. Namun keduanya wajib menggantinya pada hari-hari lainnya. Hal ini ditegaskan dalam al-Qur’an.
Karena ketidak tahuannya, ada sebagian orang yang enggan puasa karena belum mandi junub ketika masuk subuh. Yang lebih parah lagi, ada yang tidak shalat subuh karena melanjutkan tidur hingga pagi hari.