Ini adalah kesaksian Gus Zaki (cucu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari) mengenai Kiai Maimoen Zubair.
Ceritanya, Gus Dur berkunjung ke ndalem Mbah Liem di Sumberejo Wangi, Klaten. Setelah menginap semalam di Sumberejo Wangi, Gus Dur, Mbah Lim, dan rombongan berangkat ke Jombang.
Kabar duka datang dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) hari ini, Sabtu (1/8). KH Hasyim Wahid atau Gus Im yang tak lain adalah putra KH Wahid Hasyim wafat di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta, pukul 04.18 WIB.
Sayyid Hasyim bin Muhammad bin Hasyim bin Syekh bin Abdullah bin Syekh bin Ali bin Muhammad bin Abdullah bin Hasan bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah seorang ulama besar yang lahir pada tahun 1121 H di Tarim Al-Ghonna.
Beliau adalah Sayyid Ali bin Hasyim bin Muhammad. Sumber: Kitab Syamsuddhahiroh oleh Al Alamah As Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein Al Masyhur.
Beliau adalah Sayyid Syaichon bin Ali bin Hasyim. Sumber: Kitab Syamsuddhahiroh oleh Al Alamah As Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein Al Masyhur.
Siapa yang tidak kenal Hadratusy Syeikh Hasyim Asyari, terlebih kalau ia bagian dari nahdliyyin. Beliau adalah pendiri Nahdlatul Ulama yaitu sebuah organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. Beliau merupakan putra dari pasangan Kyai Asyari dan Halimah, Ayahnya Kyai Asyari merupakan seorang pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang.
Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1984 di Muktamar ke-27 di Situbondo, Gus Dur terpilih kembali menjadi Ketua Umum PBNU dengan khitthoh NU-nya. Gus Dur di minta Mbah Lim memimpin NU hingga 3 periode untuk mengawal Khittah NU agar semakin jelas.
Jika diurutkan, tidak ada NU-nya mbah Hasyim, bahkan di zaman mbah Hasyim sendiri. Kenapa?
Hadratussyaikh KH. M. Hasyim merupakan ulama yang berjiwa sosial, tetapi juga ahli ibadah yang tidak ingin melewatkan waktunya tanpa mendekatkan diri kepada Allah SWT.