Pengertian hijrah itu sendiri sangat luas. Ini sebagaimana disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:“Hijrah belum berakhir sehingga berakhirnya taubat, dan taubat tidak akan berakhir sehingga matahari terbit dari sebelah barat” (H.R. Ahmad no. 17030 dan H.R. Abu Dâwud 2/337 no. 2479).
Ia menjadi virus ganas yang sulit terditeksi oleh kacamata pemikiran Islam. Hijrah fikriyah menjadi sangat penting mengingat kemungkinan besar pemikiran kita telah terserang virus ganas tersebut. Mari kita kembali mengkaji pemikiran-pemikiran Islam yang murni. P
Fenomena banyaknya artis dan selebritis yang memutuskan pilihan hijrah dari dunia hiburan merupakan fenomena yang layak ditelusuri. Adakah yang bisa dipelajari dari fenomena ini?
Fenomena artis dan selebriti yang memutuskan 'hijrah', sebuah istilah yang diartikan sebagai keluar dari kemaksiatan yang bersumber dari keartisannya, mengundang tanggapan dari ustadz Ma'ruf Khozin Aswaja NU Center Jawa Timur.
Abu Thalib Al-Makki mengutip tentang kebolehan mendengar (syair, nyanyian) dari sekelompok ulama. Ada diantara Sahabat adalah Abdullah bin Ja'far, Abdullah bin Zubair, Mughirah, Muawiyah dan lainnya. Abu Thalib Al-Makki mengatakan bahwa banyak ulama Salafus Shaleh yang melakukan, Sahabat atau Tabiin
Fenomena artis yang menyatakan hijrah, bagaimana tanggapan ustadz Ma'ruf Khozin?
Tentunya untuk mencapai keunggulan yang dicita-citakan, banyak pendekatan yang dapat dilakukan salah satunya apa yang dipaparkan oleh Salisbury (1996) yaitu tentang Five Technologies untuk perubahan pendidikan. Teknologi ini sudah banyak diterapkan dalam dunia bisnis dan menjadikan kegiatan bisnis menjad.
Kita menginginkan dengan ini di tahun baru Islam ini awali semuanya dengan niatan yang baik karna janji Allah akan memudahkan apa yang diniatkan menuju ke arah yang lebih baik," kata Tgk. Muslim, S. Pd, S. HI salah seorang tokoh agamawan muda Pidie Jaya, Senin, (10/9/2018
Sesuai dengan makna aslinya, hijrah memiliki pengertian meninggalkan (at-tarku) atau berpindah (al-intiqâl). Salim bin ‘Ied al-Hilaly menerangkan dalam Bahjatun Nâzhirin Syarh Riyâdhus Shâlihin,
Tgk. Kautsar: Hijrah Menuju Insan Kamil