DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
Inti dari catatan risalah Syekh Yasin bahwa bahasa, dalam pandangan Islam, tidak hanya alat komunikasi, tapi juga sarana untuk memahami hubungan makna, nilai, dan bahkan hukum. Ilmu isytiqaq membantu seseorang memahami bagaimana kata-kata dalam Al-Qur’an dan hadis saling berkaitan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami makna syariat.
“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholeh, akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah janji Allah yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” (QS. An-Nisa’: 122)
Dan golongan yang dikuasai kebodohan yang tersusun, jauh dari jalan kebaikan dan menyimpang, tidak pernah berhenti berdebat tanpa memahami pembicaraan.
Dunia pendidikan bukan sekadar transfer of knowledge (alih pengetahuan) semata, melainkan juga transfer of spiritual (alih ruhani), yaitu pembentukan etika, adab, serta keteladanan yang baik bagi seorang penuntut ilmu.
Banyak orang tua yang menginginkan anaknya belajar di pondok pesantren. Sebab sejak dulu hingga kini pesantren telah terbukti mampu memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak bangsa, yang memadukan kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional.
Mengenai hal ini, ada satu ijazah amalan yang sangat baik dilakukan oleh setiap orang tua Muslim. Ijazah ini didapatkan oleh Ustadz Muhammad Zainuddin bin Abdurrahman ketika sowan silaturrahim kepada Habib Umar bin Hafidz di Hadramaut, Yaman pada tahun 2017 silam.
Sebagai umat Islam yang beriman sudah seharusnya kita menjunjung tinggi adab dan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, dengan adab dan akhlak yang baik dapat mencerminkan bagaimana sebenarnya kepribadian kita. Bahkan adab sendiri lebih didahulukan di atas ilmu.
Ilmu agama sangatlah beragam dan jenjang tingkatannya sangatlah luas, lantas apa yang harus dipelajari oleh semua orang? Sampai kadar apa seorang Muslim secara umum dianggap cukup mempelajarinya sehingga boleh berpindah untuk mempelajari beragam ilmu lainnya yang dibutuhkan sesuai tuntutan zaman masing-masing?
Guru menempati posisi yang sangat luhur dalam kehidupan kita. Mereka bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi pemantik semangat, penggerak jiwa, dan pembimbing akhlak. Dalam Islam, kedudukan guru lebih mulia lagi..