Sejarah

 

Kesaksian Kyai Masykur Tentang Lahirnya Rumusan Pancasila

"Kahar Muzakkir lontarkan: Ada orang budayanya tidak mau dipersentuh tangannya oleh bawahan. Umpamanya, kalau ada pengemis, kasih uang dilemparkan saja. Kalau dalam Islam tidak bisa. Dalam Islam harus diserahkan dengan cara baik. Jadi perikemanusiaan yang adil dan beradab. Adabnya ini tadi."

Jembatan Petekan Surabaya, Kontruksi Belanda Cek Asal Usulnya

Laduni.ID Jakarta – Surabaya jaman dahulu mirip Belanda, memanfaatkan kanal buat kehidupan sehari hari. Salah satunya adalah perdagangan

Pidato Pertama Ibu Negara Fatmawati Membaca Al-Fatihah

Laduni.ID Jakarta - Sekelumit kisah saat Ibu Negara pertama kali muncul di muka umum. Sekitar bulan Oktober 1945, Presiden Soekarno  dan wakil Presiden Hatta serta kabinet pertama mengadakan perjalanan keliling Jawa dengan kereta api Luar biasa.

Latar Belakang Lahirnya Pancasila

Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan") pada tanggal 1 Juni 1945.

Wajib Tahu, Ini Sejarah Lambang Garuda Pancasila

Siapa perancang lambang negara Indonesia Garuda Pancasila? Sejumlah pengamat menyebut nama Sultan Hamid II Alkadrie. Penguasa Kalimantan Barat pada masanya ini sangat berjasa...

Perjalanan Imam Bukhari Dalam Mencari Hadits Hingga Menempuh Jarak Sekitar 13.900 kilometer

Perjalanan Imam Al-Bukhari dalam mencari hadits ke sebagian besar pusat peradaban Islam, dimana beliau menempuh jarak sekitar 13.900 kilometer bolak-balik.

Kiai Wahid Hasyim Imami Shalat Ied, Makmumnya Bung Karno dan Bung Hatta serta semua pejabat Negeri i

Menteri Agama, KH. A. Wahid Hasyim (ayahanda Gus Dur), sedang memimpin shalat Idul Fitri 1 Syawal 1369 H/17 Juli 1950 di Lapangan Banteng, Jakarta. Tampak di belakangnya Moh. Natsir, Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta serta pejabat Negeri kala itu.

8 Syawal: Mengenang Mbah Slagah Macan Putih Pekuncen Panggungrejo Kota Pasuruan

bah Slagah di lahirkan di Keboncandi, Kabupaten Pasuruan. Beliau bernama asli Sayyid Hasan Sanusi, putra Sa'ad bin Syakaruddin keturunan dari sayyid Sholeh Semendi Winongan (kakak kandung Sayyidah Khodijah Binti Hasanuddin Bin Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati)

Tan Djin Sing (Bupati Yogyakarta) & Thung Sian Toh (Cucu Sultan Agung Tirtayasa, Banten) 2 Tokoh Ban

Tan Djin Sing adalah keturunan bangsawan Jawa yang menjadi Tionghoa,  beliau pernah menjabat sebagai Bupati Yogyakarta. Kecakapannya benar2 diatas rata2 pada saat itu, selain mampu berbahasa Hokkian, Jawa dan juga Melayu, Djin Sing juga belajar bahasa Belanda dan Inggris. Bagi kalangan Tionghoa, beliau adalah pimpinan / tokoh yang sangat dihormati.

KH Ahmad Shodik Lampung, Seorang Mursyid yang Terus Bertani

ayah enam anak itu adalah mursyid tarekat Qadiriyah wa al-Naqshabandiyah Lampung. Santri tarikat saja mencapai 10 ribuan orang, sedangkan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darus Salamah yang dia pimpin sekitar 800 orang. Ia pun sering diundang dalam event-event kiai sepuh (ternama) di Indonesia.