Jawa Tengah Lebih Luas dari Malaysia, Benarkah?

 
Jawa Tengah Lebih Luas dari Malaysia, Benarkah?

LADUNI. ID, KOLOM- Salah satu negara di Asia Tenggara yang kemajuan semakin menanjak Malaysia. Negara inimengadopsi sistem demokrasi parlementer dengan pemerintahan monarki konstitusional. Malaysia dipimpin oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong yang dipilih dari sembilan sultan negeri Melayu untuk menjabat selama lima tahun sebagai Kepala Negara dan Pemerintah Tertinggi Angkatan Bersenjata.

Sementara itu sistem ini adalah berdasarkan sistem Westminster karena Malaysia merupakan bekas koloni Inggris. Kekuasaan eksekutif ditentukan oleh kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri.

Berdasarkan konstitusi Malaysia, Perdana Menteri haruslah seorang anggota Dewan Rakyat, yang menurut Yang di-Pertuan Agong, memimpin kelompok mayoritas dalam parlemen. Sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Malaysia mengamalkan sistem parlemen dua kamar: DPR dan Dewan Negara. Dewan Negara memiliki 70 orang yang terpilih selama 3 tahun. Pemilihan anggotanya bisa dibagi dua: 26 anggota dipilih oleh Dewan Undangan Negeri sebagai perwakilan 13 negara. 44 anggota lagi ditunjuk oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong atas nasihat Perdana Menteri, termasuk dua anggota dari Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, dan satu anggota masing-masing dari Labuan dan Putrajaya.

DPR itu memiliki sebanyak 222 anggota, dan setiap anggota mewakili satu daerah pemilihan. Anggota dipilih atas dasar dukungan banyak pihak melalui pemilu. Setiap anggota Dewan Rakyat menjabat selama 5 tahun, dan setelah itu pemilu yang baru akan diadakan.

Luas Malaysia dan Perbatasan
Malaysia adalah sebuah negara faderal yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur.

Jumlah penduduk negara ini mencapai 30.697.000 jiwa pada tahun 2015. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan Malaysia Barat dan Malaysia Timur  oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Tiongkok Selatan.

Malaysia itu berbatasan langsung dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Sedangkan Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja atau seorang Sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali, hanya negeri-negeri (negara bagian) yang diperintah oleh Raja/Sultan saja yang diperbolehkan mengirimkan wakilnya untuk menjadi Raja Malaysia.

Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong. dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementerWestminster.

Jawa Tengah dan Luasnya

Salah satu daerah yang padat penduduknya Jawa Tengah (disingkat Jateng). Daerah ini merupakan provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa.
Ibu kotanya adalah Semarang.

Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara.

Luas wilayahnya 32.548 km², atau sekitar 28,94% dari luas pulau Jawa.
Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.

Beranjak dari itu, tentunya keberadaan propinsi Jawa Tengah dibandingkan dengan negara Malaysia jauh berbeda sangat luas. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Jawa Tengah pada tahun 2017 adalah 32.544,12 km persegi.

Sementara itu sebagaimanadilansir dari Britanica, Malaysia terdiri dari dua wilayah, yaitu Semenanjung Malaysia atau Malaysia Barat dan Malaysia Timur, yang berada di Pulau Kalimantan.
Luas Malaysia seluruhnya adalah 330.323 km persegi.

Mencermati hal ini menunjukkan faktanya luas Malaysia lebih dari 10 kali lipat luas Jawa Tengah. Lantas apabila ada salah seorang  yang mengatakan bahwa Jawa Tengah lebih Luas dari Malaysia, ini apa sih,”hoaxs” atau ada maksud lainnya? Walllahu ‘Alam Bishawab

***Ahmad Sahal, Pemerhati Masalah Pendidikan dan Sosial.Dikutip dari berbagai sumber