Ziarah Makam KH. R. Abdul Fattah, Muasis Pesantren Menara Al-Fattah Mangunsari

Daftar Isi
Laduni.ID, Jakarta - KH. R. Abdul Fattah merupakan salah satu ulama berpengaruh pada masanya, dalam perkembangan pesantren di Tulungagung, KHR. Abdul Fattah mendirikan madrasah yang menjadi cikal bakal Pondok Pesantren Menara Al-Fattah Tulungagung, pondok pesantren tertua di wilayah Mangunsari, Tulungagung.
Selain perannya dalam perkembangan pesantren di Tulungagung, KH. R. Abdul Fattah juga menjadi pelopor dan perintis penggalian makam-makam kuno dan benda bersejarah. Salah satu yang menjadi penemuan terbesar beliau adalah saat menemukan Makam Bedalem yang di dalamnya dimakamkan para pejuang Islam seperti Pangeran Benowo, Raden Patah, dan Dampu Awang. Makam Bedalem terletak di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.
Profil
KH. R. Abdul Fattah lahir pada Kamis Pon, 11 Syawal 1290 H/1872 M, beliau dengan nama asli Muhammad Ma’ruf ini lahir dari pasangan KH Hasan Tholabi dan Nyai Dhokinah. Dari jalur ayah, Nasab beliau tersambung hingga Rasulullah SAW dan merupakan salah satu dzuriyyah dari Sayyid Nawawi (Sunan Bayat/Sunan Pandanaran/Ihsan Nawawi, Solo). Dari jalur ibu, beliau termasuk salah satu keturunan dari Prawiro Projo, Patih Ponorogo ke 5.
Guru-guru beliau di antaranya:
Sejak kecil KHR. Abdul Fattah selalu menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu, waktu yang beliau habiskan untuk menuntut ilmu ke berbagai guru dan pesantren adalah selama 24 tahun. Di antara guru-guru beliau adalah:
1. KH. Imam Bahri (Ponpes Mangunsari, Pace, Nganjuk)
2. KH. Zaenuddin (Ponpes Mojosari, Loceret, Nganjuk)
3. KH. Zaenuddin (Ponpes Cempaka, Brebek, Nganjuk)
4. KH. Idris (Ponpes Jamseran, Solo)
5. Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari (Ponpes Tebuireng, Jombang)
6. Syaikhona Kholil Bangkalan
7. KH. Munawwir (Ponpes Krapyak, Yogyakarta)
8. KH. Sayyid Zein dan Syekh Mahfudz At-Turmusy di Masjidil Haram, Makkah.
Lokasi Makam
KH. R. Abdul Fattah wafat pada Selasa Pon, 3 Rabiul Akhir 1327 H/29 November 1954 M, beliau dimakamkan di barat masjid Pondok Mangunsari, pada keesokan harinya. Masjid tersebut tidak terlalu jauh dari Pondok Pesantren Putra Menara Al-Fattah, Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Haul
Haul KH. R. Abdul Fattah diadakan pada bulan Rabiul Akhir di tahun hijriah, acara ini diadakan di Pesantren Al Fattah Mangunsari, Tulungagung.
Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
Fadilah
Makam KH. R. Abdul Fattah banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Mangunsari, Tulungagung.
Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. R. Abdul Fattah, maka akan dimudahkan dalam mencari ilmu baik ilmu agama maupun ilmu ilmu dunia, dimudahkan baginya dalam mencapai cita-citanya, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak yang sholeh dan sholehah.
Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tulungagung di antaranya:
Getuk Pisang, Enting-Enting Kacang, Ledre Pisang, Kue Sagon, Jenang Syabun, Kerupuk Rambak, Kue Manco, Kacang Atom
Profil
KH. Ahmad Sholeh adalah putra kedua dari KH. Muhammad Nur pendiri Pondok Pesantren Langitan. Beliau lahir di Tuban sekitar tahun 1820 an. KH. Ahmad Sholeh menikah 1287 Hijriyah dengan Raden Nyai Asriyah, puteri KH. Mukhtar (pengasuh Pondok Pesantren Cepoko, Kabupaten Nganjuk). Dari pernikahan tersebut lahir putera dan puteri diantaranya:
- Nyai Shofiyah (dinikahkan dengan KH. Khozin, penerus estafet K.H. Ahmad Sholeh di Pondok Pesantren Langitan)
- KH. Dahlan Hasbullah
- KH. Adnan
- Nyai Sholihah (dinikahkan dengan KH. Zainuddin Mojosari, Kabupaten Nganjuk)
- Nyai Khodiyah (dinikahkan dengan KH. Rofi’i Gondanglegi, Kabupaten Nganjuk)
- Satu puteri lagi yang dinikahkan dengan KH. Nur Iman (berdomisili di Tuban).
Guru-guru beliau di antaranya:
- KH. Muhammad Nur (Ayahanda KH. Ahmad Sholeh)
- K.H. Abdul Qodir atau Abdul Qohhar (Pesantren Al-Najiyah Sidoresmo, Surabaya)
- K.H. Hasbullah (Pesantren Sambilangan, Madura)
- Syekh Nawawi Banten
- Syekh Ahmad bin Zaini Dahlan (Imam dan Mufti Mahzab Syafi’i di Mekkah al-Mukaromah)
- Syekh Muhammad Al-Muqri
- Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Makki
- Syekh Ahmad Nahrowi
- Sayyid Muhammad Saleh bin Sayyid Abdur Rahman Az-Zawawi
- Syekh Zahid, Syekh Umar Asy-Syami
- Syekh Yusuf Al-Mishri
- Syekh Jamal (Mufti Mazhab Hanafi)
Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Ahmad Sholeh
Lokasi Makam
KH. Ahmad Sholeh mengasuh Pondok Pesantren Langitan, selama kurang lebih 32 tahun. Beliau wafat pada tahun 1320 H./1902 M. dan dimakamkan di kompleks pesarean di Desa Widang, kurang lebih 400 meter sebelah utara kompleks Pondok Pesantren Langitan.
Haul
Haul beliau diperingati tiap tahun pada bulan Shofar tahun Hijriah di pesantren Langitan Tuban
Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
Fadilah
Makam KH. Ahmad Sholeh banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tuban saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Desa Widang, Tuban.
Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Ahmad Sholeh, maka akan dibukakan alam pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, Diberi kemudahan dalam mencari rezeki, diberi kemudahan dalam mencari jodoh, dan diberi kemudahan dalam mendapatkan anak sholeh dan sholehah.
Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tuban di antaranya:
Cumi Crispy, Kecap Laron, Keripik Gayam, Buah Siwalan, Legen, Terasi Udang, Amplo, Gemblong, Ikan asin Tuban, Kerupuk ikan
Sumber foto: FB Yunan Athoillah
Editor: Daniel Simatupang
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...