Bulan Syakban #4: Dahsyatnya Nisfu Syakban dalam Perspektif Imam Ghazali

 
Bulan Syakban #4: Dahsyatnya Nisfu Syakban dalam Perspektif Imam Ghazali

LADUNI.ID,HIKMAH-WAKTU terus berlalu,  kini Syakban terus berotasi, kita sebagai umat nabi Muhammad Saw, hendaknya keberkahan dan kelebihan bulan Syakban ini dapat kita raih dan mengisinya dengan bermacam ibadah.

Hal ini terlebih kesempatan emas ini, sering banyak orang yang melupakannya. Kita berusaha untuk menghidupkan syiar dan dakwah itu dengan beraneka ragam dan cara. 

Fenomena lalainya manusia di bulan ini telah di abadikan oleh baginda Rasulullah Saw dalam haidistnya berbunyi:“Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.’” (H.R. An Nasa’i, Ahmad).


Salah satu malam yang berkah dan menjadi penantian umat Islam yakni malam nisfu Syakban atau dalam pandangan masyarakat Aceh, malam tersebut sering menyebutkan dengan malam “beureuat”.

Dalam perspektif Hujjatul Islam Imam Ghazali, beliau  mengistilahkan malam “Nisfu Sya’ban” sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN