Upaya Menghasilkan Ustadz Asli Papua: "Ajam: Insya Alloh Keinginan yang Tertunda"

 
Upaya Menghasilkan Ustadz Asli Papua:

LADUNI.ID, Sorong - Sudah tahun lalu sebenarnya saya ingin sekali supaya Ajam bisa mondok sekaligus melanjutkan pendidikan tingkat menengahnya di Jawa. Selain tergolong pintar, dari dalam dirinya sendiri, sepengamatan saya, sepertinya juga ada keinginan untuk mempelajari agama lebih dalam. Mungkin ini karena pengaruh kakek dan orang tuanya yang sangat perhatian terhadap masalah agama.

Balik ke Sorong lagi setelah pulang mudik lebaran tahun lalu, saya tanya ke anak-anak di manakah Ajam yang tidak pernah kelihatan. Walau sebenarnya saya sudah menduga pasti ia tinggal di Panti Asuhan, namun saya ingin memastikannya. Benar adanya, ia tinggal di sebuah Panti Asuhan yang bernaungkan di bawah sebuah ormas.

Mendengar kenyataan itu, saya pun jadi terlecut untuk mewujudkan keinginan saya untuk mengirim anak-anak untuk bisa mondok di Jawa. Saya pun meyakinkan pada diri sendiri pasti tahun ini bisa terwujud. Bukan apa-apa. Bagaimana pun juga, Islam yang dipraktekkan oleh masyarakat suku Kokoda selama ini adalah Islam sebagaimana yang diajarkan di pondok-pondok pesantren dan dipraktekkan oleh mayoritas umat Islam di Jawa, yaitu Islam 'ala Manhaj Ahlussunnah wal-Jama'ah An-Nahdliyyah. Kalau sekarang ini ia dididik dengan pemahaman Islam yang tidak sesuai dengan praktek keislaman yang dianut oleh masyarakatnya, siapa berani menjamin ia tidak akan menjadi "masalah" di masyarakatnya suatu saat nanti?

Setiap kali bertemu dengan Ajam ketika ia pulang ke rumah, terkadang dengan iseng dan kadang juga serius, kerap saya bertanya padanya apakah ia siap apabila mondok di Jawa. Lagi-lagi seperti yang saya duga, ia siap. Sebagaimana ketika menanyai Irwan, saya pun tak lupa menggambarkan pada Ajam tentang kondisi-kondisi terburuk di pondok nantinya. Dan alhamdulillah, ia bilang siap melakoninya.

Ajam bernama lengkap Ajam Paus-paus. Saat ini ia tengah duduk di bangku kelas 1 SMP. Seperti yang sudah saya singgung di atas, sembari sekolah di sebuah SMP, ia tinggal di sebuah Panti Asuhan sebuah ormas. Berbeda dengan Irwan Tofir yang bapak dan mamanya berasal dari suku Kokoda, Ajam dilahirkan dari kedua orang tua yang berbeda suku. Bapaknya dari suku Kokoda, sedang ibunya berasal dari Seram.

Dan semoga setelah menerima Raport dan selesai mengurus administrasi kepindahan dan lain-lainnya, Ajam dan Irwan bisa segera berangkat ke Jawa untuk mondok.

===============================================================
Catatan tambahan:
Anda bisa turut serta membantu dalam bentuk dana untuk pengembangan dakwah Islam di wilayah pedalaman Papua Barat dengan mengirimkan ke:
Rekening bank Mandiri
atas nama Yayasan Dakwah Islam Aswaja
nomor rekening 070.00.0664.8054.
Konfirmasi ke Koordinator SGTP III dengan bapak Aidy Ilmy HP/WA 0812.1011.796.
Mohon menambahkan jumlah transfer dengan akhir digit "99", contoh Rp 500.099;

Catatan:
1. Kami tidak memungut biaya administrasi dan menyalurkan keseluruhan dana ke kegiatan di Papua Barat.
2. Untuk mengunjungi lokasi dapat menghubungi koordinator di tempat dengan ustadz Agus Setyabudi di HP./WA. 0852.2774.8441.
3. Bangunan Madrasah Diniyyah Al-Ibriz Iru Nigeiyah di kompleks pemukiman suku Kokoda di Kurwato adalah sumbangan dari kegiatan SGTP I-III.
4. Yayasan Dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah memperoleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU: 0028651.AH.01.04.

#SantriGoesToPapua #PPMaswaja #LTNPBNU #MuslimPapua #SukuKokodaKurwato