DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
lembaga independent yang terbuka bagi semua kalangan masyarakat ini bisa dikatakan relative masih muda, sebab dalam perjalanan sejarah pesantren ini baru diresmikan pada 31 Desember 1972 oleh pendirinya, Fadhilatul Muhtarom Al Mu’assis KH. Mas Abdurrohim Al Baqir.
Imam Ghazali dalam kitabnya, Mukasyafatul Qulub, mengisahkan tentang seorang perempuan yang berada di Baitul Maqdis yang rajin beribadah dan selalu membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 12.000 kali setiap harinya selama bulan Rajab.
Mbah Moen menyampaikan bahwa dalam bulan Rajab sebenarnya ada dua peristiwa besar, yakni Isra' Mi'raj dan pindahnya nur Nabi Muhammad SAW dari punggung Sayyidina Abdullah bin Abdul Mutholib ke rahim Sayyidah Aminah binti Wahab atau disebut dengan peristiwa wiladah pertama.
Bulan Rajab ini memang sangat istimewa. Salah satu keistimewaan tersebut terletak pada peristiwa luar biasa yang disebut dengan Isra’ dan Mi’raj Rasulullah SAW. Peristiwa ini terjadi pada bulan Rajab tahun ke-10 kenabian (620 M).
Rajab adalah salah satu bulan haram (mulia) dalam Islam. Karena Rajab termasuk bulan mulia, maka tak heran bila banyak umat Islam menyambut bulan ini dengan penuh semangat, hormat dan antusias untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah sunnah mereka.
Jika direnungkan kembali, dalam kehidupan modern ini, Syi’ir Tanpo Waton menawarkan panduan praktis untuk menjalani kehidupan yang seimbang antara duniawi dan ukhrawi.
Perjumpaan keduanya terlihat dalam cara mereka menghadirkan Islam yang inklusif, Islam yang tidak menghakimi. Pengajaran Guru Sekumpul membawa kedamaian hati umat, sementara langkah-langkah Gus Dur membangun jembatan perdamaian antarumat beragama.
Prof. Dr. KH. Imam Taufiq, M.Ag Ulama Nahdlatul Ulama Semarang Jawa Tengah
Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo Ulama Nahdlatul Ulama Jakarta
KH. Masykur Ulama Nahdlatul Ulama Malang Jawa Timur