INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Ketika musim haji tiba, dengan tubuh yang kini kokoh, Uwais benar-benar melaksanakan niat sucinya, yakni menggendong ibunya dari Yaman menuju Makkah, berjalan kaki menembus gurun yang tandus dan panas menyengat.
Nama bukan sekadar panggilan. Ini adalah bagian dari identitas spiritual, sosial, dan historis seorang Muslim. Oleh karena itu, memperbaiki nama yang rusak secara makna adalah bagian dari menjaga marwah (kehormatan) dan akhlak Islami.
Hari Raya Idul Adha 1446 H, yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan dan perenungan spiritual bagi umat Islam, justru berubah menjadi duka mendalam bagi warga Kampung Rawa Indah, RT 17 RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Dalam Islam, memasang susuk termasuk perbuatan yang sangat dilarang karena mengandung unsur syirik, yakni mempersekutukan Allah dengan selain-Nya.
“Ahli tarikh sepakat bahwa petang Badar terjadi 17 Ramadhan tahun kedua Hijriah. Saya kemarin pas haji baca Al-Fatihah 313 kali, sesuai dengan jumlah Ashab Badrin—pejuang perang Badar—yang berjumlah 313 sahabat Nabi,” tutur Gus Baha.
Dengan layanan penerbangan modern dan sistem digitalisasi haji yang canggih, kita nyaris lupa bahwa perjalanan ini dulu dimulai dari kapal kayu dan pelabuhan-pelabuhan yang penuh harap. Namun sejarah mencatat, dari laut hingga angkasa, semangat umat Islam Indonesia untuk menunaikan rukun Islam kelima tak pernah surut.
Kini, ketika kita menelusuri sejarah hubungan Jepang dan Islam di Indonesia, yang tampak bukan sekadar masa kelam penjajahan, melainkan juga kilas balik bagaimana Islam tak pernah diam ketika sejarah memanggilnya.
Ketika Kyai Wahid menuliskan laporan ini di Jakarta, 20 April 1952, Kyai Wahid hanya bisa berdoa agar segala upaya ini tak sia-sia. Demi ribuan umat Islam Indonesia yang rindu ke Baitullah, semoga kapal-kapal itu segera berlayar membawa mereka menunaikan rukun Islam kelima.
Dengan thawaf, seorang Muslim merasakan kedekatan spiritual dengan Allah. Berada dekat dengan Kakbah, tempat yang sangat suci, menumbuhkan perasaan khusyuk dan tawadhu. Ini merupakan momen introspeksi dan pembersihan diri dari dosa-dosa.
KH. Anis Mansur Arsyad dilahirkan pada tanggal 10 Juni 1964 M, lahir di Buntet Pesantren Cirebon yang merupakan anak kedua dari pernikahan Kyai Arsyad Ilyas dengan Nyai Sa‘diyah.