INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Dengan demikian, pengulangan tiga kali itu sekedar menunjukan keharusan mendahulukan ibu pada saat kondisi ibu serupa dengan kondisi ayah. Jadi, sekali lagi perlu ditegaskan bahwa menghormati kedua orang tua adalah mencakup keduanya, dan bukan dengan saling menegasikan.
Amalan ini tampak sederhana, namun mengandung kekuatan besar. Dalam kehidupan sehari-hari, menghidupkan adab kecil seperti ini adalah bagian dari menjaga hubungan kita dengan Allah dan makhluk-Nya. Dengan salam yang penuh berkah, rumah menjadi tempat datangnya rahmat, ketenangan, dan pintu-pintu rezeki yang terbuka lebar.
Mendidik anak, bagi Gus Baha, bukan hanya mengajarkan disiplin, tapi juga menumbuhkan rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab terhadap masa depan agama dan kemanusiaan.
Setiap rumah tangga akan diuji, namun kedewasaan dalam menghadapi ujian itulah yang menentukan kuat tidaknya sebuah keluarga. Bila Rasulullah saja mengalami gelombang kecil dalam bahtera rumah tangganya, maka kita pun jangan terlalu cepat berputus asa saat menghadapi hal serupa.
Melalui Lam Yahtalim, kita diajak untuk mengenal lebih dekat keistimewaan Rasulullah SAW, menghidupkan rasa cinta di hati, dan memperkuat hubungan ruhani kita kepada baginda Nabi.
“Orang beriman itu, akalnya merasa nyaman dengan ajaran Nabi,” kata Gus Baha.
Gus Baha menjelaskan, pertama bahwa Al-Qur'an diturunkan sebagai hudan, atau petunjuk. Lalu yang kedua sebagai bayanan, sebagai penjelas. Kalau sebagai penjelas, Al-Qur'an harus jelas sekali dan bisa menjelaskan.
Darus sunnah yang kita cintai ini mempunyai latar belakang dalam pendiriannya. Banyak hal yang akhirnya menjadi pertimbangan pak Yai kita , untuk mengembangkan Ma’had ini menjadi lebih berkualitas.
Jadi Dzulqa’dah, secara umum bisa diartikan "yang duduk", atau "orang yang mengambil tempat duduk". Sedangkan makna yang dimaksud di dalam Gramatikal Arab adalah “menahan diri dari peperangan" karena pada saat itu kebiasaan masyarakat Arab melarang adanya peperangan di momen tersebut.
“Seperti seseorang yang menempati rumah, hal pertama yang patut dilakukan adalah mengenal siapa pemilik rumah tersebut. Maka sebagai makhluk Allah yang tinggal di bumi-Nya, kita wajib mengenal siapa Allah terlebih dahulu,” terang Gus Baha.