DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
Membicarakan ibu memang seperti menelusuri samudra yang tak bertepi. Semakin direnungi, semakin terasa betapa besar perannya dalam kehidupan manusia.
Di dalam Islam, memuliakan ibu adalah salah satu perintah yang paling ditekankan. Bahkan, posisi ibu dalam kehidupan seorang anak ditempatkan dalam derajat yang sangat tinggi.
Berbakti kepada orang tua, harus dipahami menyangkut sikap kita kepada mereka, yang tentunya berkaitan dengan soal kelembutan kata, kerendahan hati, kesabaran, dan kesadaran bahwa ridho Allah sangat bergantung pada ridho orang tua.
Dikutip dari ceramah Habib Zaky bin Aly Al-Aydrus, beliau menyampaikan sebuah ungkapan menarik yang sangat menyentuh. Disebutkan bahwa seorang ibu memiliki kedudukan kewalian yang sangat tinggi, bahkan disebut melebihi tujuh puluh derajat wali quthub.
Dikisahkan, Uwais Al-Qarni mendapatkan ujian berupa penyakit sopak. Seluruh tubuhnya menjadi belang belang karena penyakit sopak tersebut. Ibunya sudah tua dan sakit lumpuh, namun Uwais Al-Qarni senantiasa merawat ibunya dengan telaten dan penuh kesabaran.
Prof. Dr. Maskuri Abdillah Ulama Nahdlatul Ulama Kendal Jawa Tengah
Ketika ibu berhasil melahirkan kita dari rahimnya, betapa luar biasa perjuangannya. Dan pengorbanannya tak cukup sampai di situ. Ia terus merawat, membimbing dan mendidik kita. Hingga akhirnya kita bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pondok Home / Uncategories / Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren DDI AD Mangkoso Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren DDI AD Mangkoso 13.26 Fahrullah Gambar logo DDI Sejarah Asal-usul Berdiri-Nya DDI AD Mangkoso Diskripsi DDI AD Mangkoso
Semenjak tahun 1839 M. Hadramaut berada dalam penjajahan Inggris. Pada masa penjajahan Inggris itulah Habib Idrus bersama seorang sahabatnya, Habib Abdurrahman bin Ubaidillah (keduanya dikenal sebgai ulama yang moderat)
“Istirahatkan dirimu dari mengatur, sebab apa yang telah diurus oleh selainmu untukmu, jangan engkau sibuk mengaturnya sendiri.”