DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
Baik Guru Sekumpul maupun Gus Dur, keduanya adalah ulama berpengaruh dan masyhur diyakini sebagai bagian dari sekian waliyullah, kekasih Allah.
Selain berguru kepada para kekasih Allah SWT, Abah Guru Sekumpul juga bergaul dengan banyak tokoh yang merupakan sesama kekasih Allah. Di antara kisah menarik yang banyak dikenang terkait hal itu, adalah tentang hubungan Abah Guru Sekumpul dengan Habib Anis Al-Habsyi Solo.
Dikisahkan bahwa sekitar tahun 1990, Abah Guru Sekumpul pernah menerima tamu, kurang lebih sebelas orang wanita. Kesebelas wanita ini bermaksud minta nasihat dan petuah dari Abah Guru.
adalah lembaga pendidikan Islam swasta (non-pemerintah). Dirintis sejak Tahun 2007 tepatnya pada tanggal 6 November 2007 oleh Ky. M. Tasrifin Salim dan Umi Idatun Nachriyah
Pesantren Ashhabul Yamin pertama kali dibangun oleh Syekh H. Abu Adnan Mahmud atau juga dikenal sebagai Nek Abu Bakongan pada tahun 1937 di Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan. Pada masa itu, keadaan dan fasilitas Pesantren Ashhabul Yamin masih sangat sederhana.
Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim, terdapat kisah yang penuh hikmah yang disampaikan oleh Rasulullah tentang Juraij, seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil. Juraij juga dikenal masyhur sebagai wali Allah.
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menyampaikan setidaknya ada enam sifat perempuan yang harus diperhatikan supaya menjadi pembelajaran dan perhatian bagi laki-laki sebelum menentukan pendamping hidupnya.
Pesantren Edi Mancoro merupakan pesantren salafi modern yang berlokasi di Dusun Bandungan, RT 02/ 01 Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Ketika musim haji tiba, dengan tubuh yang kini kokoh, Uwais benar-benar melaksanakan niat sucinya, yakni menggendong ibunya dari Yaman menuju Makkah, berjalan kaki menembus gurun yang tandus dan panas menyengat.
Dalam bukunya, Al-Insaniyah Qabla At-Tadayyun, Habib Ali menjelaskan bahwa hukum mengucapkan selamat Natal merupakan persoalan khilafiyah (perbedaan pendapat) yang mana terletak pada keyakinan.