DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
Gus Baha selalu menegaskan pentingnya menyebut sanad, karena tanpa sanad, agama ini bisa dibajak oleh siapa saja. Beliau tegas menyindir keras orang yang menolak peran ulama.
Islam sangat menganjurkan agar memperhatikan anak yatim dan orang yang lemah atau kaum dhu'afa. Banyak sekali Ayat Al-Quran dan Hadis Nabi yang menerangkan tentang anak yatim.
Sudah sepantasnya kita menghormati anak yatim, sebab Baginda Nabi SAW juga merupakan seorang yatim. Kata yatim sendiri disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al-Quran, yaitu delapan dalam bentuk tunggal, 14 dalam bentuk jamak, dan 1 dalam bentuk dua (mutsanna).
"Barang siapa berpuasa para hari 'Asyura, tanggal 10 Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala Malaikat dan10.000 pahala Syuhada. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari 'Asyura, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya."
Istilah yatim bukanlah kata yang asing di telinga kita. Ketika mendengar kata ini, terlintas dalam benak kita tentang seorang anak yang ditinggal orang tercinta dan paling berharga dalam hidupnya, entah itu ayah ataupun ibu.
Pengertian yatim dalam syariah tak jauh beda dengan makna secara bahasa, yaitu seseorang yang ditinggal wafat bapaknya dan belum baligh.
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim di surga seperti dua (jari) ini, (beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah).” (HR. At-Tirmidzi)
Sebagai makhluk sosial, setiap orang harus menjaga hubungan harmonis di antara sesama. Hubungan harmonis itu bisa terjaga apabila setiap individu mempunyai akhlak yang baik dan menghindari sifat sombong.
Kita adalah manusia biasa yang penuh dengan kelemahan. Dalam kelemahan itulah kita masih beriman kepada Allah. Dalam ketidakhebatan kita itulah kita selalu berusaha mendekati Allah.
"Umar bin Abdul Aziz juga berkata: 'Saya tidak senang jika para Sahabat Nabi Muhammad SAW tidak berbeda pendapat. Sebab jika tidak ada perbedaan maka tidak ada keringanan."