Mengingat Mati dan Azab Kubur

  1. Hadis:

    أَمَا إنَّكُمْ لَوْ أَكْثَرْتُمْ ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ لَشَغَلَكُمْ عَمَّا أَرَى الْمَوْتَ فَأكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ الْمَوْتِ فَإنَّهُ لَمْ يَأْتِ عَلَى الْقَبْرِ يَوْمٌ إِلَّا تَكَلَّمَ فِيْهِ فَيَقُوْلُ أَنَا بَيْتُ اْلغُرْبَةِ وَأَنَا بَيْتُ الْوَحْدَةِ وَأَنَا بَيْتُ التُّرَابِ وَأَنَا بَيْتُ الدُّوْدِ فَإِذَا دُفِنَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ قَالَ لَهُ الْقَبْرُ مَرْحَبًا وَأَهْلًا أَماَ إِنْ كُنْتَ لَأَحَبَّ مَنْ يَمْشِي عَلَى ظَهْرِي إِلَيّ فَإذْ وَلِيْتُكَ الْيَوْمَ وَصِرْتَ إِلَيَّ فَسَتَرَى صَنِيْعِي بِكَ فَيَتَّسِعُ لَهُ مَدَّ بَصَرِهِ وَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ وَ إِذَا دُفِنَ الْعَبْدُ الْفَاجِرُ أَوِ الْكاَفِرُ قَالَ لَهُ الْقَبْرُ لَا مَرْحَبًا وَلَا أَهْلًا أَمَا إِنْ كُنْتَ لَأَبْغَضَ مَنْ يَمْشِي عَلَى ظَهْرِي إِلَيّ فَإذْ وَلِيْتُكَ الْيَوْمَ وَصِرْتَ إِلَيَّ فَسَتَرَى صَنِيْعِي بِكَ فَيَلْتَئِمُ عَلَيْهِ حَتَّى يَلْتَقِيَ عَلَيْهِ وَتَخْتَلِفَ أَضْلَاعُهُ وَيُقَيَّضُ لَهُ سَبْعُونَ تِنِّيْنًا لَوْ أَنَّ وَاحِدًا مِنْهَا نَفَخَ فِي الْأَرْضِ مَا أَنْبَتَتْ شَيْئًا مَا بَقِيَتِ الدُّنْيَا فَيَنْهَشْنَهُ وَيَخْدِشْنَهُ حَتَّى يُفْضَى بِهِ إِلَى الْحِسَابِ إِنَّمَا الْقَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ

    Artinya:
    "Ingatlah, sesungguhnya kalau kamu perbanyak mengingat yang menghapuskan kelezatan, pastilah akan menyibukkanmu memperhatikan maut (mati). Maka perbanyaklah mengingat yang menghapuskan kelezatan, yaitu mati. Karena tiada hari di alam kubur itu tanpa ucapan: "aku adalah rumah perantauan, aku adalah rumah kesatuan, aku adalah rumah cacing."

    Maka apabila seseorang mukmin telah selesai dikuburkan, berkatalah kubur kepadanya: "Selamat datang, selamat datang! Ingatlah, jika engkau adalah orang yang paling mencintai berjalan di punggungku (bumi) menuju kepadaku, maka akulah yang menguasaimu pada hari ini, dan jadilah engkau menyatu denganku, dan akan engkau lihat bagaimana tindakanku terhadapmu. Maka ia luaskan bagi hamba yang mukmin penglihatan sejauh mata memandang, dan dibukakan untuknya pintu menuju surga.

    dan apabila hamba durhaka atau kafir selesai dikuburkan, maka tidak ada ucapan selamat datang (Dari kubur). (Kubur malah berkata): "Ingatlah, jika engkau adalah orang yang paling benci berjalan di punggungku (bumi) menuju kepadaku, maka akulah yang mengua­saimu pada hari ini, dan jadilah engkau menyatu denganku, maka akan engkau lihat bagaimana tindakanku terhadapmu. Maka berhim­punlah (menyempitlah) kubur atas orang tersebut, sehingga beradu dan bersilang tulang rusuknya dan dililitkan kepadanya 70 ekor ular. Seandainya seekor saja ular menghembuskan bisanya ke permukaan bumi pastilah tak akan tumbuh sesuatupun Dari sisa yang ada di dunia ini.

    Ular itupun menggigitnya dan melumatnya, sampai ia digiring (dalam keadaan begitu) ke tempat penghitungan amal.

    Sesungguhhnya kubur itu adalah sebuah taman Dari taman surga atau sebuah lubang Dari lubang neraka.”

    Asbabul Wurud:
    Ab Said al Khurdi berkata: "Suatu waktu Rasulullah SAW masuk ke tempat orang berkumpul-kumpul. Beliau perhatikan mereka terlalu berlebihan membicarakan urusan dunia. Maka Beliau bersabda: "Ingatlah, sesungguhnya kalau kamu perbanyak mengingat yang menghapuskan kelezatan ?” dan seterusnya bunyi Hadis di atas.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN