INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Di bulan Syawal masyarakat Nusantara memiliki tradisi "Lebaran Ketupat". Lebaran ini dirayakan di hari ke-8 setelah melaksanakan puasa sunnah Syawal selama 6 hari yang dimulai sehari setelah Hari Raya Idul Fitri .
Makam Ulama KH. Abd. Djalil bin Fadhil Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur
Dalam dunia pentafsiran Al-Qur'an, peranan muslimah tentu tidak bisa dikecilkan, karena faktanya, di antara mereka ada yang menjadi mata rantai keilmuan ini dalam Islam.
Memaafkan adalah salah satu sifat dan akhlak utama yang diajarkan Islam. Meski membalas secara setimpal dibolehkan, tetapi memaafkan itu lebih baik. Nabi Muhammad SAW adalah manusia pemaaf dalam segala keadaan.
Masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa mengenal dua kali lebaran di bulan Syawal, yakni Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Ketupat.
KH. Mushlich Abdul Karim merupakan seorang ulama kharismatik yang berasal dari Tanggir, Tuban. Beliau tidak hanya dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, tetapi juga berperan aktif dalam penyebaran ajaran Islam di Desa Tanggir, Tuban.
Pondok Pesantren Al-Husna didirikan pada tahun 2003 oleh KH. Muhammad Azhari Al-Hafidz di Payaman, Secang, Magelang. Pondok Pesantren Al-Husna berkomitmen penuh untuk meneruskan perjuangan Salafussholih dalam menjaga, membina, dan memelihara agama serta negara yang sesuai dengan akidah Ahlussunnah wal Jama'ah.
Pesantren Al-Masyhad Mambaul Falah Wali Sampang menerapkan Visi Sebagai lembaga pendidikan islam yang membangun generasi muda berakhlaqul karimah, berkepribadian disiplin dan tanggung jawab serta ikut andil membangun ideologi islam Ahlussunah wal Jamaah
KH. Ahmad Subki bin Masyhadi lahir di kota Pekalongan pada tanggal 9 September 1933 M dari rahim ibu Nyai Hj. Mastiah dan bapak KH. Masyhadi.
KH. Ahmad Haris Shodaqoh, tepatnya di desa Bugen Kelurahan Telogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang pada tanggal 01 Januari 1953. Dalam buku Silsilah Keluarga Bani Shodaqoh, dirinya merupakan putra keempat dari pasangan KH. Shodaqoh Hasan dan Hikmah.