INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
KH. Noor Hadi, Al Hafidz kelahiran Demak 12-12-1950 kota wali yang menyelesaikan Tahfidzul Qur’an dihadapan Al Fadhil Al ‘Allamah Syaikh KH. R. Arwani Amin, Al Hafidz Kudus Jawa Tengah.
Syekh Abdullah Afifuddin lahir di Desa Sangga Lima, Kecamatan Gebang Langkat 3 Maret 1895. beliau merupakan putra bungsu dari Ali bin Panglima Bahar bin Syekh Ibrahim Waliyullah yang memiliki silsilah keturunan dari Maghribi Afrika Utara.
"Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai ia menundukkan hawa nafsunya untuk mengikuti ajaran yang aku bawa." (HR. Imam Al-Baihaqi)
KH. A. Rifai Romly merupakan putra tertua dari pasangan KH. Romly Tamim, seorang mursyid dan juga pencipta Wirid Istighosah dari ibu Nyai Chodijah.
Nabi Muhammad SAW adalah makhluk terbaik di antara semua ciptaan Allah SWT, baik dari segi bentuknya maupun akhlak atau perangainya. Dan beliau adalah sosok yang paling tampan, secara lahir dan batin.
Ia bukan saja sebagai ibu rumah tangga tapi ia juga bertindak sebagai pengatur strategi pertempuran sehingga taktiknya tersebut dapat memporak porandakan pertahanan pasukan Belanda yang sedang berpatroli dan merampas senjata serta amunisi mereka yang akan digunakan untuk memperkuat persenjataan pejuang muslimin
Islam telah mengajarkan umatnya tentang etika atau adab ketika berhubungan dengan saudaranya, entah itu saudara sesama Muslim, saudara sesama umat manusia, dan saudara sesama makhluk ciptaan Allah SWT.
Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim, terdapat kisah yang penuh hikmah yang disampaikan oleh Rasulullah tentang Juraij, seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil. Juraij juga dikenal masyhur sebagai wali Allah.
Pembelajaran dari masa lalu yang diulas dalam artikel ini dapat menjadi bahan refleksi untuk menyusun strategi keberlanjutan NU sebagai organisasi yang mampu berkontribusi secara konstruktif dalam pembangunan bangsa tanpa kehilangan identitasnya.
Reputasi Nusantara sebagai penghasil rempah terbaik dunia mulai menyebar ke berbagai penjuru. Pada abad keenam, pedagang Bizantium diketahui membeli rempah dari Sri Lanka dan India. Jalur perdagangan ini kemungkinan juga mencakup rempah-rempah dari Nusantara, yang sampai di pelabuhan-pelabuhan Asia Selatan melalui jaringan perdagangan lokal.