INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Salah satu pernyataan beliau yang menarik tentang istimewanya Indonesia adalah karena wilayahnya dilewati garis Khatulistiwa. Hal ini menyebabkan adanya kesamaan dengan konteks wilayah Makkah yang mana menjadi wilayah pertama di mana Islam diajarkan.
Mencium tangan, bahkan kaki guru, bukan semata bentuk fisik, tapi simbol pengakuan atas ilmu, keberkahan, dan jasa besar sang guru dalam mengantarkan murid menuju cahaya kebenaran.
Rasulullah SAW kembali menatap pemuda tersebut dengan pandangan yang teduh dan senyum yang menentramkan hati, kemudian balik bertanya, "Wahai pemuda, apakah kamu pernah sakit, pernah dikhianati, dizalimi pernah tak enak hati, pernah gundah tanpa sebab yang pasti, pernah mendapat masalah yang besar?"
Dalam hidup, cobaan adalah sesuatu yang pasti akan datang. Kita semua akan mengalaminya, entah itu dalam bentuk masalah, kesedihan, kehilangan, atau ujian lainnya.
Kisah ini menjadi pelajaran tentang bagaimana kewalian dan kemuliaan seseorang seringkali tersembunyi dari pandangan umum. Sebagaimana ungkapan la ya’riful wali illal wali, hanya seorang wali yang mengenal wali lainnya, kehadiran Gus Baha dan Ning Winda di tengah masyarakat adalah cermin dari ketawadhuan sejati yang menjadi kekuatan utama dalam dakwah dan pendidikan umat.
Dalam penjelasannya, Gus Baha mengungkap tentang berkahnya “keluyuran”. Hal ini dihubungkan dengan kebiasaan para sesepuh Nabi Muhammad terdahulu yang memang gemar bepergian.
Syair-syair karya Habib Sholeh juga berisi pencerahan hidup. Melalui media syair itu beliau bertutur menyampaikan dakwahnya. Tidak hanya itu, banyak nasihat yang juga disampaikan oleh beliau melalui pernyataan-pernyataan yang mencerahkan yang dalam konteks dakwah habaib hal itu disebut dengan kalam.
Satu hal yang membuat Gus Baha semakin istimewa adalah kesederhanaan hidupnya. Meski dikelilingi banyak santri dan sering didatangi tokoh penting, beliau tetap tampil apa adanya. Tidak ada kesan glamor atau pencitraan.
Nasihat Imam Syafi’i yang dituangkan dalam syair indah di atas sangat relevan dalam kehidupan modern. Pola hidup tidak sehat, konsumsi makanan dan minuman berlebihan, serta hilangnya kontrol diri dalam berbagai aspek kehidupan sering kali menjadi sumber penyakit dan penderitaan.
Memaafkan adalah salah satu sifat dan akhlak utama yang diajarkan Islam. Meski membalas secara setimpal dibolehkan, tetapi memaafkan itu lebih baik. Nabi Muhammad SAW adalah manusia pemaaf dalam segala keadaan.