LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
- Sabtu, 27 April 2024 | 18 Shawwal 1445
Hikmah
Sebuah Kesalahan
Dalam hidup ini, mustahil kita menghidari kesalahan, baik itu kepada Allah Pencipta kita, maupun kepada sesama makhluk ciptaanNya.
Karamah Pangersa Abah Anom, Mengusir Jin Penghuni Pohon Tua Besar
Pangersa Abah memberikan sebotol air dan tiga buah paku kepada Pak Guru. Pangersa Abah berpesan; Pak Guru harus menyiramkan air dan memantek tiga buah paku tersebut pada pohon itu
Kisah Gus Dur Bersama Seorang Wali dari Aceh
Sosok ini merupakan orang yang sangat dihormati di Aceh. Masyarakat di sana memanggilnya “Tgk Beurahim Wayla” dan percaya bahwa ia sering menunaikan Salat Jumat di Makkah dan kembali pada hari itu juga.
Gus Miek Wajah Penuh Harapan
Gus Miek merupakan manifestasi wajah penuh harapan agar manusia selalu berbuat baik dengan cara yang baik, meskipun sekelilingnya tidak baik atau banyak kemungkaran.
Pelajaran Safar dari Nabi Musa
etih berjalan mencari jejak Khidir a.s., Nabi Musa berujar kepada pengawalnya, "Keluarkan makan siang KITA, perjalanan ini telah membuat KITA capek" (Al-Kahfi:62).
.jpeg)
Alkisah, Seorang Suami yang Sabar hingga Tundukkan Seekor Harimau
Ada seorang shalih yang sabar menghadapi istrinya, hingga bisa menaklukkan harimau. Bagaimana kisahnya?
Kisah Uang 150 Juta
Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.
Karomah Abah Guru Sekumpul yang Disaksikan Langsung KH. Syaifuddin Zuhri
Nah, ini nah ada iwaknya" Kata Abah Guru Sekumpul, burung belibis itu nampak jinak untuk ditangkap, setelah ditangkap lalu disembelihlah burung tersebut untuk dijadikan lauk, maka jadilah hari itu makan dengan lauk istimewa yaitu makan dengan lauk burung belibis. Subhanallah...
Mbah Maimoen Wali Allah
Masya Allah, engkau sungguh murid beliau? Syeikh Maimoen adalah wali dari para walinya Allah
KH. Arwani Amin tidak Sengaja Menghafal Al-Quran
Setelah Hafal Alquran sebagai syarat untuk ikut ngaji Matan Syatibiyyah, K.H. Muhammad Arwani kemudian berhasil menghatamkan Qiro’ah Sab’iyyah melalui Matan Syatibiyyah.