Karomah KH. Dimyati Rois, Melawan Jin dan Menghentikan Hujan

 
Karomah KH. Dimyati Rois, Melawan Jin dan Menghentikan Hujan
Sumber Gambar: Santri Kendal,Ilustrasi: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta - KH. Dimyati Rois, yang akrab disapa Abah Dim, lahir pada 5 Juni 1945 di Tegal Glagah Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah. Beliau adalah putra kelima dari sepuluh bersaudara, anak dari KH. Rois dan Nyai Djusminah.

Pada Muktamar NU di Jombang, KH. Dimyati Rois terpilih sebagai salah satu ulama yang bergabung dalam tim Ahlul Hal Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 ulama terkemuka se-Indonesia. Kabar duka menyelimuti umat Islam ketika beliau wafat pada Jumat, 10 Juni 2022.

Beliau seorang ulama kharismatik yang dikenal karena karomah-karomahnya yang luar biasa. Salah satu kisah menarik yang terdengar adalah ketika beliau berduel dengan segerombolan jin ketika masih muda dan menjadi seorang santri.

Mbah Dim, menjalani masa mondok di Ponpes Apik Kaliwungu. Sebagai seorang santri yang tekun, beliau rajin melakukan riyadhah seperti berpuasa, berzikir, dan berziarah ke makam Jabal Nur. Beliau sering pergi ke Makam Kyai Guru sekitar jam 12 malam dan baru pulang ke pondok pada jam 3 pagi.

Pada suatu hari, saat sedang dalam perjalanan pulang ke pondok, Mbah Dim mengalami kejadian yang menakutkan di depan makam Sunan Katong. Beliau dihadang oleh segerombolan jin yang menantangnya untuk duel. Mbah Dim merasa terpaksa untuk meladeni tantangan tersebut, karena jika tidak, beliau tidak akan bisa pulang ke pondoknya.

Dalam pertarungan sengit tersebut, Mbah Dim berhasil mengalahkan para jin tersebut. Namun, setelah itu beliau merasa lemas dan akhirnya pingsan. Untungnya, para pedagang yang melintas di sekitar makam Sunan Katong menemukan Mbah Dim dan mencoba menolongnya. Namun, saat mencoba mengangkat tubuh Mbah Dim, mereka merasa sangat berat. Bahkan beberapa orang pun ikut membantu menggotong tubuhnya namun tetap saja tidak kuat.

Pengasuh Pondok Apik kemudian diberitahu tentang kejadian tersebut dan segera melakukan doa untuk Mbah Dim. Setelah beberapa saat, Mbah Dim akhirnya sadar kembali. Beliau pun segera meminta maaf kepada para kyai pengasuh pondok karena telah merepotkan mereka.

Setelah kejadian tersebut, pengasuh pondok meramalkan bahwa Mbah Dim akan menjadi seorang kyai besar suatu hari nanti. Ramalan tersebut ternyata menjadi kenyataan, karena Mbah Dim kemudian dikenal sebagai seorang kyai yang dihormati dan diakui keilmuannya.

Salah satu kisah karomah lain yang dialami oleh Mbah Dim adalah ketika seorang santri melihat beliau mampu menghentikan hujan yang turun dengan tiba-tiba. Santri tersebut bercerita bahwa saat itu halaman ndalem tempat tinggal kyai dipenuhi oleh para santri yang hendak mengaji. Namun tiba-tiba saja hujan deras turun, membuat para santri panik dan berlarian kesana-kemari.

Mbah Dim dengan kekuatan spiritualnya mampu menghentikan hujan tersebut dan membuatnya menjadi sebuah kejadian yang menakjubkan bagi para santri yang menyaksikannya. Kisah-kisah karomah yang dialami oleh Mbah Dim menjadi bukti akan keagungan dan keilmuan beliau sebagai seorang kyai besar yang selalu dihormati dan diingat oleh banyak orang. Kisah-kisah beliau yang penuh inspirasi dan keajaiban menjadi motivasi buat kita semua untuk terus memperkuat iman dan menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan pada Allah SWT. []

 


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 19 Juli 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Lisantono