Gus Nadif: Kalau Anak Pesantren, Persoalan Islam Nusantara Sudah Selesai

 
Gus Nadif: Kalau Anak Pesantren, Persoalan Islam Nusantara Sudah Selesai

Belakangan ini banyak kalangan ramai akan istilah Islam Nusantara. Masih banyak orang yang salah paham, bahkan menuduh bahwa Islam akan pecah. Karena, ketika ada Islam Nusantara maka akan ada juga Islam Amerika, Islam Inggris, dan Islam lainnya.

Setidaknya, itulah yang diterangkan KH Ahmad Nadhif Mujib (Gus Nadhif) di depan ribuan nahdliyin pada acara Ngerang Bershalawat dan Halal bi Halal bersama Habib Ali Zaenal Abidin dan Az-Zahir dari Pekalongan. Kegiatan dilangsungkan di lapangan Desa Ngerang, Trimulyo Juwana Pati, pada Rabu (17/7) kemarin.

“Kalau anak-anak pesantren, persoalan Islam Nusantara sudah selesai. Karena Islam Nusantara itu mim babil idhafah. Jadi Islam Nusantara itu Islam di Nusantara,” katanya. Gus Nadhif melanjutkan, mengapa disebut demikian, karena pencetusnya husnudzan bahwa semua orang Indonesia paham.

Selain itu, menurut Gus Nadhif bahwa sejatinya Islam hanya satu. “Tuhan kita, baik di Nusantara maupun di Arab semuanya sama. Nabi kita dan shalawat kita sama. Akan tetapi cara kita dalam mempraktikkan beberapa ajaran Islam ada yang berbeda,” ungkapnya.

Gus Nadhif yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatut Tholibin Tayu Pati ini menegaskan bahwa salah satu bentuk Islam Nusantara itu adalah halal bi halal yang dilaksanakan ini. “Jangan harap kita menemukan kosa kata halal bi halal dalam kamus Arab, karena itu asli made in Indonesia,” terangnya.

Meski demikian, Gus Nadhif menegaskan bahwa halal bi halal memang ada dasarnya. “Dasar halal bi halal itu juga berasal dari Nabi. Ada dasar hadisnya. Hal tersebut tercipta karena kekhasan budaya Indonesia,” tegas Gus Nadhif

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN