Suriah Dibom dengan Fosfor Putih, Ini Argumen Militer Rusia dan Militer AS

 
Suriah Dibom dengan Fosfor Putih, Ini Argumen Militer Rusia dan Militer AS

LADUNI.ID, Moskow - Amerika Serikat (AS) dengan dua jet tempur F-15 telah menjatuhkan bom fosfor putih di sebuah kota di Provinsi Deir Ez-Zor, Suriah. Hal itu di katakan Militer Rusia. Namun Pentagon langsung membantah tuduhan penggunaan senjata terlarang tersebut.

Pusat Rekonsilasi Rusia di Suriah, menuturkan kota Hajin dibom dengan bom fosfor putih untuk menyerang sasaran-sasaran militer di kawasan sipil di wilayah timur Suriah, pada hari Sabtu, (8/9/2018). Pengunaan senjata yang dilarang di bawah Konvensi Jenewa itu menyebabkan kebakaran besar-besaran.

Bom kimia itu biasanya digunakan untuk membentuk tabir asap yang besar guna menutupi gerakan pasukan. Namun bahan fosfor atau belerang yang digunakan bisa membakar kulit dan daging hingga ke tulang.

"Setelah serangan, kebakaran besar terlihat di daerah itu," kata Letnan Jenderal Vladimir Savchenko, Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah pada hari Minggu, (9/9/2018).

Menurut Vladimir Savtchenko, belum ada informasi tentang korban jiwa akibat pemboman tersebut.

"Dua pesawat F-15 Amerika melakukan pengeboman pada Sabtu, 8 September dengan sasaran wilayah Hajin di wilayah Deir Ezzor menggunakan amunisi fosfor," Sambung  jenderal Rusia,

Diketahui Konvensi 1980, penggunaan amunisi pembakar di wilayah penduduk sipil dilarang oleh Protokol III tentang Senjata Konvensional Tertentu. AS menandatangani kembali protokol itu pada tahun 2009.

Sementara itu, juru bicara Pentagon Sean Robertson membantah jika dua jet tempur AS menjatuhkan bom fosfor putih di kota Hajin.

"Saat ini, kami belum menerima laporan apapun tentang penggunaan fosfor putih," kata Sean Roberson, seperti dikutip Reuters, Senin (10/9/2018).

"Tak satu pun unit militer di daerah itu yang dilengkapi dengan amunisi fosfor putih dalam bentuk apa pun," kata Sean Roberson

Selain itu, kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin AS telah menggunakan amunisi fosfor putih selama konflik Suriah. Bom-bom itu bisa membuat asap putih tebal dan digunakan sebagai alat pembakar.

Kelompok hak asasi manusia itu, mengkritik penggunaan amunisi di zona penduduk sipil karena dapat membunuh dan melukai dengan cara membakar orang hingga ke tulang.

Koalisi pernah mengakui melakukan serangan udara pada Juli di Suriah timur, di mana sisa-sisa militan ISIS atau Islamic State bersembunyi.

(srf)