Rabithah #6: Rangkaian Pertautan Rohaniah

 
Rabithah #6: Rangkaian Pertautan Rohaniah

LADUNI. ID I KOLOM- Rabithah itu merupakan  sesuatu yang bersifat tinggi seperti mempertautkan hati dengan syiar Allah atau dengan orang-orang yang shaleh, atau dengan orang yang sudah nyata kewara’kannya, atau dengan Ulama' yang merupakan sebagai “warisasul ambia”.

Begitu pula dengan sahabat-sahabat nabi, serta dengan baginda nabiyullah Muhammad SAW, juga terpautan seorang pelajar dengan muallim (pengajar) dan sejenisnya.

 Semua pertautan hati tersebut di dunia ini merupakan dengan satu tujuan yakni  untuk mempertautkan hati dengan Allah SWT dan keridhaan-Nya dan tidak  ada tujuan yang lain walaupun sebesar atom (zarrah) sekalipun.

 Seandainya ada tujuan yang lain walau sedikit pun maka rabitah tersebut bertukar menjadi rabitah sufli disebabkan telah lari dari konsep Tauhid dalam ubudiyah.

Kita yang hidup diakhir zaman ini sudah pasti tidak mengenal sosok “khatimaul Ambia” yakni nabi Muhammad SAW secara fisik (jasmani), justru yang dapat kita lakukan dengan rabithah.

 Rabitah itu kita implementasikan dengan menghubungkan rohani kita dengan rohani ulama yang kita kenal secara jasmani, yaitu ulama yang benar-benar berkapasitas sebagai waratsah al-anbiya (ahli waris para nabi), 

Tentunya  kepada mereka, beliau mewariskan isi rohani beliau dengan izin Allah SWT. Seseoramg meskipun yang telah berilmu tinggi namun tidak dapat menyaksikan Allah dengan mata hatinya (bermakrifah) atau tidak yakin bahwa Allah selalu melihat segala perbuatan hamba. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN