Rabu Terakhir Bulan Shafar

 
Rabu Terakhir Bulan Shafar

laDUNI.ID - Kaum Tsamud mendapatkan siksa seperti yang terdapat dalam QS Al Qamar 19, menurut sebagian ulama terjadi pada hari Rabu di akhir bulan Shafar. Keyakinan inilah yang terus diwariskan oleh orang-orang pra Islam.

Kita tidak boleh meyakini hari Rabu akhir bulan Shafar sebagai hari sial atau turunnya bala'. Kalaupun kita percaya dengan kasyaf ulama yang melihat hari itu ada bala' diturunkan. Asalkan kita tancapkan dalam hati bahwa yang memberi manfaat dan madlarat hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Bagaimana kalau di malam / hari tersebut bermunajat kepada Allah dengan mengajak orang-orang untuk meminta ampunan dan bertaubat kepada Allah? Syekh Abdurrauf Al-Munawi berkata:

ﻭﻳﺠﻮﺯ ﻛﻮﻥ ﺫﻛﺮ اﻷﺭﺑﻌﺎء ﻧﺤسا ﻋﻠﻰ ﻃﺮﻳﻖ اﻟﺘﺨﻮﻳﻒ ﻭاﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﺃﻱ اﺣﺬﺭﻭا ﺫﻟﻚ اﻟﻴﻮﻡ ﻟﻤﺎ ﻧﺰﻝ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ اﻟﻌﺬاﺏ ﻭﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ اﻟﻬﻼﻙ ﻭﺟﺪﺩﻭا ﻟﻠﻪ ﺗﻮﺑﺔ ﺧﻮﻓﺎ ﺃﻥ ﻳﻠﺤﻘﻜﻢ ﻓﻴﻪ ﺑﺆﺱ ﻛﻤﺎ ﻭﻗﻊ ﻟﻤﻦ ﻗﺒﻠﻜﻢ

Boleh menyebut Rabu sebagai hari sial dengan tujuan untuk menakut-nakuti, yaitu “Hindarilah hari Rabu terakhir karena pernah ada azab dan kebinasaan. Bertaubatlah kepada Allah agar tidak ditimpa azab seperti kaum terdahulu” (Faidl Al-Qadir 1/61)

ﻭاﻟﺤﺎﺻﻞ ﺃﻥ ﺗﻮﻗﻲ ﻳﻮﻡ اﻷﺭﺑﻌﺎء ﻋﻠﻰ ﺟﻬﺔ اﻟﻄﻴﺮﺓ ﻭﻃﻦ اﻋﺘﻘﺎﺩ اﻟﻤﻨﺠﻤﻴﻦ ﺣﺮاﻡ ﺷﺪﻳﺪ اﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﺇﺫ اﻷﻳﺎﻡ ﻛﻠﻬﺎ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻻ ﺗﻀﺮ ﻭﻻ ﺗﻨﻔﻊ ﺑﺬاﺗﻬﺎ ﻭﺑﺪﻭﻥ ﺫﻟﻚ ﻻ ﺿﻴﺮ ﻭﻻ ﻣﺤﺬﻭﺭ ﻭﻣﻦ ﺗﻄﻴﺮ ﺣﺎﻗﺖ ﺑﻪ ﻧﺤﻮﺳﺘﻪ ﻭﻣﻦ ﺃﻳﻘﻦ ﺑﺄﻧﻪ ﻻ ﻳﻀﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﻔﻊ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ ﻟﻢ ﻳﺆﺛﺮ ﻓﻴﻪ ﺷﻲء

Kesimpulan: "Merasa sial dengan hari Rabu dengan meyakini prediksi peramal adalah haram, sangat diharamkan. Sebab semua hari milik Allah. Hari-hari tidak dapat memberi manfaat maupun madlarat dengan sendirinya. Kalau bukan karena di atas, maka tidak apa-apa dan tidak dilarang. Barang siapa yakin tidak ada yang memberi madlarat dan manusia kecuali Allah, maka tidak ada pengaruh baginya sedikitpun" (Faidl Al-Qadir 1/62)