Hadis Imam Bukhari No. 712 : Apakah Orang Yang Sedang Shalat Boleh Menoleh Karena Adanya Sesuatu atau Melihat Sesuatu atau Adanya Dahak di Arah Qiblat?

 
Hadis Imam Bukhari No. 712 : Apakah Orang Yang Sedang Shalat Boleh Menoleh Karena Adanya Sesuatu atau Melihat Sesuatu atau Adanya Dahak di Arah Qiblat?

Hadis Imam Bukhari

No: 712
Kitab: ADZAN
Bab: Apakah Orang Yang Sedang Shalat Boleh Menoleh Karena Adanya Sesuatu atau Melihat Sesuatu atau Adanya Dahak di Arah Qiblat?

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ بَيْنَمَا الْمُسْلِمُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ لَمْ يَفْجَأْهُمْ إِلَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَشَفَ سِتْرَ حُجْرَةِ عَائِشَةَ فَنَظَرَ إِلَيْهِمْ وَهُمْ صُفُوفٌ فَتَبَسَّمَ يَضْحَكُ وَنَكَصَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى عَقِبَيْهِ لِيَصِلَ لَهُ الصَّفَّ فَظَنَّ أَنَّهُ يُرِيدُ الْخُرُوجَ وَهَمَّ الْمُسْلِمُونَ أَنْ يَفْتَتِنُوا فِي صَلَاتِهِمْ فَأَشَارَ إِلَيْهِمْ أَتِمُّوا صَلَاتَكُمْ فَأَرْخَى السِّتْرَ وَتُوُفِّيَ مِنْ آخِرِ ذَلِكَ الْيَوْمِ


Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd dari 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik berkata, "Ketika Kaum Muslimin melaksanakan shalat Fajar tidak ada sesuatu yang mengagetkan mereka kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tiba-tiba membuka tabir kamar Aisyah sambil memandang ke arah mereka. Saat itu mereka sudah berbaris dalam shaf, beliau tersenyum lalu tertawa. Maka Abu Bakar berniat mundur ke belakang untuk mempersilakan beliau masuk dalam shaf, karena menduga beliau akan keluar. Dan Kaum Muslimin hampir saja terfitnah (berpaling dan memutus) dalam shalat mereka. Namun ternyata Beliau memberi isyarat kepada mereka: "Teruskanlah shalat kalian." Beliau kemudian menutup tabir, dan setelah itu beliau meninggal pada hari itu juga."



Sumber:
Buku Terjemah Shahih Bukhari Lengkap
Penulis Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari