Keistimewaan bagi Isteri yang Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

 
Keistimewaan bagi Isteri yang Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Keistimewaan bagi seorang isteri yang melaksanakan pekerjaan rumah tangga tidak bisa diabaikan. Meskipun seringkali dianggap sebagai tugas yang dianggap sepele, peran ini memiliki dampak yang besar dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan keluarga. Salah satu keistimewaan utama bagi seorang istri yang menangani pekerjaan rumah tangga adalah kesempatan untuk memberikan perhatian penuh kepada anggota keluarga. Dengan berfokus pada tugas-tugas rumah tangga, seorang istri dapat memastikan bahwa lingkungan rumah tetap nyaman dan teratur, menciptakan atmosfer yang mendukung bagi seluruh keluarga.

Selain itu, melalui pekerjaan rumah tangga, seorang istri juga memiliki kesempatan untuk memperlihatkan cintanya kepada keluarga. Dari memasak hidangan favorit hingga merawat kebersihan rumah, setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang istri membawa nuansa kehangatan dan perhatian yang sangat dibutuhkan oleh anggota keluarga. Ini tidak hanya menciptakan hubungan yang kuat antara anggota keluarga, tetapi juga memperkuat ikatan emosional di antara mereka.

Selain itu, pekerjaan rumah tangga juga memberikan keistimewaan bagi seorang istri untuk mengembangkan keterampilan multitasking dan manajemen waktu yang luar biasa. Dalam mengelola berbagai tugas sehari-hari, seperti membersihkan rumah, memasak, mencuci pakaian, dan merawat anak-anak, seorang istri belajar untuk mengatur waktu dan sumber daya dengan efisien. Kemampuan ini tidak hanya berguna dalam konteks rumah tangga, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan lainnya, termasuk pekerjaan profesional jika seorang istri memilih untuk bekerja di luar rumah.

Terakhir, keistimewaan yang mungkin terlewatkan adalah kontribusi yang tak ternilai dari seorang istri terhadap stabilitas dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Dengan mengambil tanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga, seorang istri membebaskan waktu dan energi pasangannya untuk berkonsentrasi pada karier atau aktivitas lain yang mendukung kehidupan keluarga. Dalam hal ini, pekerjaan rumah tangga bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk pengorbanan yang memberikan manfaat besar bagi keseluruhan unit keluarga.

Dengan demikian, meskipun seringkali dianggap remeh, peran seorang istri dalam melaksanakan pekerjaan rumah tangga memiliki keistimewaan yang tidak dapat dipandang enteng. Melalui tindakan-tindakan sehari-hari mereka, istri memberikan kontribusi yang tak ternilai kepada keharmonisan, kesejahteraan, dan kebahagiaan keluarga secara keseluruhan.

Dalam sebuah kitab dijelaskan bahwa mencuci pakaian suami dicatat 2.000 kebaikan dan melebur 2.000 keburukan dan setiap makhluk beristighfar untuk istri tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam kitab 'Uqudul Lujjain:

عقود اللجين

وروي عن ابن مسعود رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم: {إِذَا غَسَلَتْ الْمَرْأَةُ ثِيَابَ زَوْجِهَا كَتَبَ اللهُ لَهَا أَلْفَيْ حَسَنَةٍ وَغَفَرَ لَهَا أَلْفَيْ سَيِّئَةٍ، وَاسْتَغْفَرَ لَهَا كُلُّ شَيْءٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَمْسُ}. وقالت عائشة رضي الله عنها: {صَرِيْرُ مِغْزَلِ المَرْأَةِ يَعْدِلُ التَكْبِيْرَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، وَأَيّمَا امْرَأَةٍ كَسَتْ زَوْجَهَا مِنْ غزْلِهَا كَانَ لَهَا بِكُلِّ سدىً مِائَةُ أَلْفِ حَسَنَةٍ}.

وقال النبيُّ صلى الله عليه وسلم: {مَنْ اشْتَرَى لِعِيَالِهِ شَيْئًا ثُمَّ حَمَلَهُ بِيَدِهِ إِلَيْهِمْ حَطَّ اللهُ عَنْهُ ذُنُوْبَ سَبْعِيْنَ سَنَةً}. وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ فَرَّحَ أُنْثَى فَكَأَنَّمَا يَبْكِى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَمَنْ بَكَي مِنْ خَشْيَةِ اللهِ تَعَالَى حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النَّارِ}. وقال صلى الله عليه وسلم: {الْبَيْتُ الَّذِيْ فِيْهِ الْبَنَاتُ يُنْزِلُ اللهُ فِيْهِ كُلَّ يَوْمٍ اثْنَتَيْ عَشَرَةَ رَحْمَةً، وَلاَ تَنْقَطِعُ زِيَارَةُ المَلاَئِكَةِ مِنْ ذَلِكَ البَيْتِ وَيَكْتُبُوْنَ لأَبَوَيْهِنَّ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عِبَادَةَ سَبْعِيْنَ سَنَةً

Lebih jauh bisa membaca penjelasannya:

ﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ: } ﺩَﺧَﻞَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺫَﺍﺕ ﻳَﻮْﻡٍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﺑْﻨَﺘِﻪِ ﻓَﻄِﻤَﺔَ ﺍﻟﺰَّﻫْﺮَﺍﺀ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻋَﻨْﻬَﺎ، ﻓَﻮَﺟَﺪَﻫَﺎ ﺗَﻄْﺤَﻦُ ﺷَﻌِﻴْﺮًﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﺣَﺎ ﻭَﻫِﻲَ ﺗَﺒْﻜِﻰْ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻬَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: “ ﻣَﺎ ﻳُﺒْﻜِﻴْﻚِ ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ ؟، ﻻَ ﺃَﺑْﻜَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻚِ ﻋَﻴْﻨﺎً .” ﻓَﻘَﺎﻟَﺖْ: “ﻳَﺎ ﺃَﺑَﺖِ، ﺃَﺑْﻜَﺎﻧِﻲْ ﺣَﺠَﺮُ ﺍﻟﺮَّﺣَﺎ ﻭَﺷُﻐْﻞُ ﺍﻟﺒَﻴْﺖِ ” ، ﻓَﺠَﻠَﺲَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻋِﻨْﺪَﻫَﺎ، ﻓَﻘَﺎﻟَﺖْ: “ﻳَﺎ ﺃَﺑَﺖِ، ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻚَ، ﺗَﺴْﺄَﻝُ ﻋَﻠِﻴًّﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﺸْﺘَﺮِﻱَ ﻟِﻲْ ﺟَﺎﺭِﻳَﺔً ﻟِﺘُﻌِﻴْﻨَﻨِﻲْ ﻋَﻠَﻲ ﺍﻟﻄﺤِﻴْﻦِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺷُﻐْﻞِ ﺍﻟﺒَﻴْﺖِ .” ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺳَﻤِﻊَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻛَﻼَﻣَﻬَﺎ ﻗَﺎﻡَ ﻭَﺟَﺎﺀَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺮَّﺣَﺎ ﻭَ ﺃَﺧَﺬَ ﺍﻟﺸَّﻌِﻴْﺮَ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺍﻟْﻤُﺒَﺎﺭَﻛَﺔِ ﺍﻟﺸَّﺮِﻳْﻔَﺔِ ﻭَﻭَﺿَﻌَﻪُ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺮَّﺣَﺎ،

"Diriwayatkan dari Abi Hurairoh r.a: Suatu hari Rasulullah datang kerumah putrinya Fathimah Azzahro, ia sedang menumbuk syair ditempat gilingan namun sambil menangis, Rasulullah bertanya: Apa yang membuatmu menangis, Fathimah? Ia menjawab: Wahai ayahku, aku menangis karena batu gilingan ini dan semua pekerjaan rumah. Kemudian Rasulullah duduk disamping Fathimah, Fathimah berkata lagi: Wahai ayahku, mohonkanlah pada Ali untuk membelikan aku seorang jariyah untuk membantuku memasak dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Ketika mendengar perkataan Fathimah, maka nabi mendatangi batu gilinganan tersebut dan nabi menaburkan syair dalam gilingan itu dengan tangan beliau yang berkah dan mulia."

ﻭَﻗَﺎﻝَ: “ ﺑﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ ” ، ﻓَﺪَﺍﺭَﺕْ ﻭَﺣْﺪَﻫَﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ، ﻓَﺼَﺎﺭَ ﻳﺤﺒﻂ ﻟﻬﺎ ﺍﻟﺸَﻌِﻴْﺮَ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺍﻟﻤُﺒَﺎﺭَﻛَﺔِ، ﻭَﻫِﻲَ ﺗَﺪُﻭْﺭُ ﻭَﺣْﺪَﻫَﺎ، ﻭﺗُﺴَﺒِّﺢُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰْ ﺑِﻠُﻐَﺎﺕٍ ﻣُﺨْﺘَﻠِﻔَﺔٍ ﺣَﺘَّﻰ ﻓَﺮَﻍَ ﺍﻟﺸَﻌِﻴْﺮُ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟِﻠﺮَّﺣَﺎ: “ﺍﺳْﻜُﻨِﻲْ ﺑﺈﺫْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ” ، ﻓَﺴَﻜَﻨَﺖْ ﻭَﻧَﻄَﻘَﺖْ ﺑﺈﺫْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺃَﻧْﻄَﻖَ ﻛُﻞَّ ﺷَﻲْﺀٍ، ﻓَﻘَﺎﻟَﺖْ ﺑِﻠِﺴَﺎﻥٍ ﻓَﺼِﻴْﺢٍ ﻋَﺮَﺑِﻲٍّ: “ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﺑَﻌَﺜَﻚَ ﺑِﺎﻟﺤَﻖِّ ﻧَﺒِﻴًّﺎ ﻭَﺳُﻮْﻻً، ﻟَﻮْ ﺃَﻣَﺮْﺗَﻨِﻲ ﺃَﻥْ ﺃَﻃْﺤَﻦَ ﺷَﻌِﻴْﺮَ ﺍﻟْﻤَﺸْﺮِﻕِ ﻭَﺍﻟﻤَﻐْﺮِﺏِ ﻟَﻄَﺤَﻨَﺘْﻪُ ﻛُﻠَّﻪُ، ﻭَﺇِﻧِّﻲْ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﻓِﻲْ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠﻪِ: }ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭﺍً ﻭَﻗُﻮﺩُﻫَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺍﻟْﺤِﺠَﺎﺭَﺓُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻣَﻼﺋِﻜَﺔٌ ﻏِﻼﻅٌ ﺷِﺪَﺍﺩٌ ﻻَ ﻳَﻌْﺼُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺮَﻫُﻢْ ﻭَﻳَﻔْﻌَﻠُﻮﻥَ ﻣَﺎ ﻳُﺆْﻣَﺮُﻭﻥَ}،

"Dan Rasulullah membaca basmalah, maka batu gilingan itu memutar dengan sendiri dengan izin Allah. Nabi mengumpulkan tepung syair itu dengan tangannya yang mulia, dan batu gilingan itu tetap berputar dengan sendiri, dan batu gilingan itu membaca tasbih dengan berbagai bahasa sehingga selesai menggiling semua syair. Rasulullah bersabda: Berhentilah dengan izin Allah, maka gilingan itu berhenti dan berkata dengan izin Allah, dia berkata dengan bahasa Arab yang fasih: Wahai Rasulullah, Demi Dzat yang telah mengutusmu menjadi nabi dan rasul, Jika engkau memerintahkanku untuk memasak seluruh syair di masyriq dan maghrib, maka aku akan lakukan itu semua. Sesungguhnya aku mendengar dalam Kitabullah Surat At-Tahrim ayat 6: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

ﻓَﺨِﻔْﺖُ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻥْ ﺃَﻛُﻮْﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺤِﺠَﺎﺭَﺓِ ﺍﻟﻼَّﺗِﻲْ ﻳَﺪْﺧُﻠْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎَﺭ .” ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: “ ﺃَﺑْﺸِﺮِﻱْ، ﻓَﺈﻧَّﻚِ ﻣِﻦْ ﺣِﺠَﺎﺭَﺓِ ﻗَﺼْﺮِ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔَ ﺍﻟﺰَّﻫْﺮَﺍﺀ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ .” ﻓَﻌِﻨْﺪَ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺮِﺣَﺖْ ﺍﻟﺮَّﺣَﺎ ﻭَﺍﺳْﺘَﺒْﺸَﺮَﺕْ ﻭَﺳَﻜَﻨَﺖْ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻻِﺑْﻨَﺘِﻪِ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔَ: “ ﻟَﻮْﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻳَﺎﻓَﺎِﻃَﻤُﺔ ﻟَﻄَﺤَﻨَﺖْ ﻟَﻚِ ﺍﻟﺮَّﺣَﺎ ﻭَﺣْﺪَﻫَﺎ،

"Aku takut ya Rasulallah menjadi bagian dari batu yang masuk neraka. Rasulullah berkata: Berbahagilah engkau, engkau termasuk batu milik Fathimah yang masuk surga. Dan ketika dijelaskan demikian, batu gilingan itu merasa bahagia dan diam. Kemudian Rasulullah berkata kepada putrinya: Jika Allah menghendaki, maka batu gilingan ini akan menggiling sendiri."

ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ > ﺹ 13 < ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜْﺘُﺐَ ﻟَﻚِ ﺍﻟﺤَﺴَﻨَﺎﺕِ، ﻭَﻳُﻜَﻔِّﺮَ ﻟَﻚِ ﺍﻟﺴﻴِّﺂﺕِ، ﻭَﻳَﺮْﻓَﻊَ ﻟَﻚِ ﺍﻟﺪَﺭَﺟَﺎﺕِ. ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻃَﺤَﻨَﺖْ ﻟِﺰَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻭَﺃَﻭْﻻَﺩِﻫَﺎ ﺇﻻَّ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻬَﺎ ﺑِﻜُﻞِّ ﺣَﺒَّﺔٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻘَﻤْﺢِ ﺣَﺴَﻨَﺔً، ﻭَﻣَﺤَﺎ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺳَﻴِّﺌَﺔً، ﻭَﺭَﻓَﻊَ ﻟَﻬَﺎ ﺩَﺭَﺟَﺔً . ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻋَﺮِﻗَﺖْ ﻋِﻨْﺪَ ﻃَﺤِﻴْﻨِﻬَﺎ ﻟِﺰَﻭْﺟِﻬَﺎ ﺇﻻَّ ﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﺳَﺒْﻊَ ﺧَﻨَﺎﺩِﻕَ. ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﺩَﻫَﻨَﺖْ ﺭُﺅُﻭْﺱَ ﺃَﻭْﻻَﺩِﻫَﺎ ﻭَﺳَﺮَّﺣَﺘْﻬُﻢْ ﻭَﻏَﺴَﻠَﺖْ ﺛِﻴَﺎﺑَﻬُﻢْ ﺇﻻَّ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻬَﺎ ﺃَﺟْﺮَ ﻣَﻦْ ﺃَﻃْﻌَﻢَ ﺃَﻟْﻒَ ﺟَﺎﺋِﻊٍ ﻭَﻛَﺴَﺎ ﺃَﻟْﻒَ ﻋُﺮْﻳَﺎﻥ. ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻣَﻨَﻌَﺖْ ﺣَﺎﺟَﺔَ ﺟِﻴْﺮَﺍﻧِﻬَﺎ ﺇﻻَّ ﻣَﻨَﻌَﻬَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺸُﺮْﺏِ ﻣِﻦْ ﺣَﻮْﺽِ ﺍﻟْﻜَﻮْﺛَﺮِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ. ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ ﺭِﺿَﺎﺍﻟﺰَّﻭْﺝِ ﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻪِ، ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﺯَﻭْﺟُﻚِ ﻏَﻴْﺮَ ﺭَﺍﺽٍ ﻋَﻨْﻚِ ﻣَﺎﻛُﻨْﺖُ ﺃَﺩْﻋُﻮْ ﻟَﻚِ ،

"Tetapi (dengan mengerjakan semua ini) Allah menghendaki mencatat kebaikan untukmu dan melebur dosamu dan mengangkat derajatmu. Wahai Fathimah seorang istri mana saja yang memasak untuk suami dan anak-anaknya kecuali Allah menuliskan untuk setiap butirnya satu kebaikan dan melebur satu keburukan dan mengangkat satu derajat. Wahai Fathimah istri mana saja yang berkeringat saat memasak untuk suaminya kecuali Allah menjadikan di antara istri tsb. dan api neraka jarak tujuh khondaq. Wahai Fathimah istri mana saja yang meminyaki rambut kepala anak- anaknya dan menyisiri mereka dan mencuci pakaian mereka kecuali Allah menuliskan untuknya ganjaran seperti ganjaran orang yang memasak untuk seribu orang yang sedang lapar dan ganjaran seperti memberi pakaian kepada orang yang telanjang. Wahai Fathimah istri mana saja yang menolak hajat tetangganya kecuali Allah mencegah darinya untuk meminum air dari telaga Kautsar pada hari kiamat. Wahai Fathimah, yang lebih utama dari itu semua adalah ridho suaminya. Jika suamimu tidak ridho atasmu, maka aku tidak akan berdo'a untukmu."

ﺃَﻣَﺎ ﺗَﻌْﻠَﻤِﻴْﻦَ ﻳَﺎﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻥَّ ﺭِﺿَﺎﺍﻟﺰَﻭْﺝِ ﻣِﻦْ ﺭِﺿَﺎﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰْ، ﻭَﺳﺨَﻄُﻪُ ﻣِﻦْ ﺳَﺨَﻂِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰْ . ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺇِﺫَﺍ ﺣَﻤَﻠَﺖْ ﺍﻟﻤَﺮْﺃَﺓُ ﺑِﺎﻟْﺠَﻨِﻴْﻦِ ﻓِﻲْ ﺑَﻄْﻨِﻬَﺎ ﺍﺳْﺘَﻐْﻔَﺮَﺕْ ﻟَﻬَﺎ ﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ، ﻭَﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻬَﺎ ﻛُﻞَّ ﻳَﻮْﻡٍ ﺃَﻟْﻒَ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ، ﻭَﻣَﺤَﺎ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺃَﻟْﻒَ ﺳَﻴِّﺌَﺔٍ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻫَﺎ ﺍﻟﻄَﻠْﻖُ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻬَﺎ ﺛَﻮَﺍﺏَ ﺍﻟﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳْﻦَ ﻓِﻲْ ﺳَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻭَﺿَﻌَﺖْ ﺣَﻤْﻠَﻬَﺎ ﺧَﺮَﺟَﺖْ ﻣِﻦْ ﺫُﻧُﻮْﺑِﻬَﺎ ﻛَﻴَﻮْﻡِ ﻭَﻟَﺪَﺗْﻬَﺎ ﺃُﻣُّﻬَﺎ. ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﺧَﺪَﻣَﺖْ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﺑِﻨِﻴَّﺔٍ ﺻَﺎﺩِﻗَﺔٍ ﺇﻻَّ ﺧَﺮَﺟَﺖْ ﻣِﻦْ ﺫُﻧُﻮْﺑِﻬَﺎ ﻛَﻴَﻮْﻡِ ﻭَﻟَﺪَﺗْﻬَﺎ ﺃُﻣُّﻬَﺎ، ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﺨْﺮُﺝْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُﻧْﻴَﺎ ﻭَﻋَﻠْﻴْﻬَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺬُﻧُﻮْﺏِ ﺷَﻲْﺀٌ، ﻭَﺗَﺠِﺪُ ﻗَﺒْﺮَﻫَﺎ ﺭَﻭْﺿَﺔً ﻣِﻦْ ﺭِﻳَﺎﺽِ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺃَﻋْﻄَﺎﻫَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺛَﻮَﺍﺏَ ﺃَﻟْﻒِ ﺣَﺠَّﺔٍ ﻭَﺃَﻟْﻒِ ﻋُﻤْﺮَﺓٍ، ﻭَﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﻟَﻬَﺎ ﺃَﻟْﻒُ ﻣَﻠَﻚٍ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ.

"Ketahuilah wahai Fathimah, sesungguhnya ridho seorang suami adalah keridhoan Allah, dan kemarahannya adalah kemarahan Allah. Wahai Fathimah, jika seorang isteri sedang mengandung janin suaminya, maka malaikat memohonkan ampunan untuknya dan Allah menulis seribu kebaikan setiap harinya dan menghapus seribu keburukan/dosa. Dan ketika tiba Tholqu (sakit perut karena akan melahirkan) Allah mencatat untuknya ganjaran para mujahid yang berjuang dijalan Allah. Ketika jabang bayi sudah terlahir maka ia keluar dari dosa- dosanya laksana ia baru terlahir dari ibunya. Wahai Fathimah, istri mana saja yang berbakti pada suaminya dengan niat yang benar, maka ia laksana keluar dari dosa-dosanya seperti hari di mana ia dilahirkan ibunya, dan ia tidak keluar dari dunia (wafat) dengan membawa dosa sedikitpun, dan kuburnya adalah pertamanan surga, dan Allah memberikan padanya ganjaran seribu haji dan seribu umroh dan memintakan ampun baginya seribu malaikat sampai hari kiamat."

ﻭﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﺧَﺪَﻣَﺖْ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻭَﻟَﻴْﻠَﺔً ﺑِﻄِﻴْﺐِ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺇِﺧْﻼَﺹٍ ﻭَﻧِﻴَّﺔٍ ﺻَﺎﺩِﻗَﺔٍ ﺇِﻻَّ ﻏَﻔَﺮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻬَﺎ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻬَﺎ ﻛُﻠَّﻬَﺎ، ﻭَﺃَﻟْﺒَﺴَﻬَﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺣُﻠَّﺔً ﺧَﻀْﺮَﺍﺀَ، ﻭَﻛَﺘَﺐَ ﻟَﻬَﺎﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻌْﺮَﺓٍ ﻓِﻲْ ﺟَﺴَﺪِﻫَﺎ ﺃَﻟْﻒَ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ، ﻭَﺃَﻋْﻄَﺎﻫَﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻣِﺎﺋَﺔَ ﺣَﺠَّﺔٍ ﻭَﻋُﻤْﺮَﺓٍ. ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﺗَﺒَﺴَّﻤَﺖْ ﻓِﻲْ ﻭَﺟْﻪِ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﻧَﻈَﺮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻬَﺎ ﺑِﻌَﻴْﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔِ . ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻓَﺮَﺷَﺖْ ﻟِﺰَﻭْﺟِﻬَﺎ ﺑِﻄِﻴْﺐِ ﻧَﻔْﺲٍ ﺇِﻻَّ ﻧَﺎﺩَﺍﻫَﺎ ﻣُﻨَﺎﺩٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ: ﺍﺳْﺘَﻘْﺒِﻠِﻲْ ﺍﻟﻌَﻤَﻞَ، ﻓَﻘَﺪْ ﻏَﻔَﺮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻚِ ﻣَﺎﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻚَ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﺄَﺧَّﺮَ .

"Istri mana saja yang berbakti pada suaminya pada siang dan malam hari dengan senang hati dan ikhlas serta niat yang benar kecuali Allah mengampuni semua dosanya, dan pada hari kiamat Allah memakaikan perhiasan yang hijau. Dan Allah mencatatkan untuk setiap rambut yang berada di jasadnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan ganjaran seratus kali haji dan umroh. Wahai Fathimah, istri mana saja yang tersenyum di depan suaminya kecuali Allah akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Wahai Fathimah, istri mana saja yang melayani jima' suaminya dengan senang hati, kecuali terdengar dari suara dari langit: Engkau telah mengerjakan amal dengan benar, Allah telah mengampunimu atas dosamu yang telah lalu dan yang akan datang."

ﻳَﺎ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ، ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﺩَﻫَﻨَﺖْ ﺭَﺃْﺱَ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻭَﻟِﺤْﻴَﺘَﻪُ، ﻭَﻗَﺼَّﺖْ ﺷَﺎﺭِﺑَﻪُ، ﻭَﻗَﻠَﻤَﺖْ ﺃَﻇَﺎﻓِﺮَﻩُ ﺇِﻻَّ ﺳَﺎﻗَﺎﻫَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻖِ ﺍﻟﻤَﺨْﺘُﻮْﻡِ، ﻭﻣﻦ ﺃَﻧْﻬَﺎﺭِ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﻫَﻮَّﻥَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺳَﻜَﺮَﺍﺕِ ﺍﻟﻤَﻮْﺕِ، ﻭَﺗَﺠِﺪُ ﻗَﺒْﺮَﻫَﺎ ﺭَﻭْﺿًﺎ ﻣِﻦْ ﺭِﻳَﺎﺽِ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﻳَﻜْﺘُﺐُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻬَﺎ ﺑَﺮَﺍﺀَﺓً ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ، ﻭَﺍﻟﺠﻮَﺍﺯَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁِ .{ ﻭﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﺮﺣﻴﻖ : ﺍﻟﺨﻤﺮ ﺍﻟﺼﺎﻓﻴﺔ . ﻭﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻤﺨﺘﻮﻡ: ﺍﻟﻤﻤﻨﻮﻉ ﻣﻦ ﺃﻥ ﺗﻤﺴﻪ ﻳﺪ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻔﻚ ﺍﻷﺑﺮﺍﺭ ﺧﺘﻤﻪ، ﻭﺍﻟﻤﺨﺘﻮﻡ ﺃﺷﺮﻑ ﺍﻟﺠﺎﺭﻯ .

"Wahai Fathimah, istri mana saja yang meminyaki rambut dan janggut suaminya dan menggunting kumisnya dan memotong kukunya kecuali Allah memberikan minum padanya dari "al-rohiqil makhtum" dan dari sungai dalam surga. Dan Allah memudahkan ketika ia sakarotul maut, dan menjadikan kuburnya pertamanan surga, dan ditulis atasnya "terbebas dari api neraka", dan selamat ketika menyebrangi jembatan (shirothol mustaqim)."

----------------

"Al-Rohiqil Makhtum" ( ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻖِ ﺍﻟﻤَﺨْﺘُﻮْﻡِ ) adalah minuman arak dari botol yang masih tersegel.

ﻭﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : } ﺇِﺫَﺍ ﻏَﺴَﻠَﺖْ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﺛِﻴَﺎﺏَ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻬَﺎ ﺃَﻟْﻔَﻲْ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ ﻭَﻏَﻔَﺮَ ﻟَﻬَﺎ ﺃَﻟْﻔَﻲْ ﺳَﻴِّﺌَﺔٍ، ﻭَﺍﺳْﺘَﻐْﻔَﺮَ ﻟَﻬَﺎ ﻛُﻞُّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻃَﻠَﻌَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺸَﻤْﺲُ.{ ﻭﻗﺎﻟﺖ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ: }ﺻَﺮِﻳْﺮُ ﻣِﻐْﺰَﻝِ ﺍﻟﻤَﺮْﺃَﺓِ ﻳَﻌْﺪِﻝُ ﺍﻟﺘَﻜْﺒِﻴْﺮَ ﻓِﻲْ ﺳَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻭَﺃَﻳّﻤَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻛَﺴَﺖْ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﻏﺰْﻟِﻬَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻬَﺎ ﺑِﻜُﻞِّ ﺳﺪﻯً ﻣِﺎﺋَﺔُ ﺃَﻟْﻒِ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ .{ ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲُّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : } ﻣَﻦْ ﺍﺷْﺘَﺮَﻯ ﻟِﻌِﻴَﺎﻟِﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺛُﻢَّ ﺣَﻤَﻠَﻪُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻢْ ﺣَﻂَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺫُﻧُﻮْﺏَ ﺳَﺒْﻌِﻴْﻦَ ﺳَﻨَﺔً .{ ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: } ﻣَﻦْ ﻓَﺮَّﺡَ ﺃُﻧْﺜَﻰ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺒْﻜِﻰ ﻣِﻦْ ﺧَﺸْﻴَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﺑَﻜَﻲ ﻣِﻦْ ﺧَﺸْﻴَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺟَﺴَﺪَﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ .{ ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: }ﺍﻟْﺒَﻴْﺖُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟْﺒَﻨَﺎﺕُ ﻳُﻨْﺰِﻝُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻪِ ﻛُﻞَّ ﻳَﻮْﻡٍ ﺍﺛْﻨَﺘَﻲْ ﻋَﺸَﺮَﺓَ ﺭَﺣْﻤَﺔً، ﻭَﻻَ ﺗَﻨْﻘَﻄِﻊُ ﺯِﻳَﺎﺭَﺓُ ﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﺒَﻴْﺖِ ﻭَﻳَﻜْﺘُﺒُﻮْﻥَ ﻷَﺑَﻮَﻳْﻬِﻦَّ ﻛُﻞَّ ﻳَﻮْﻡٍ ﻭَﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓَ ﺳَﺒْﻌِﻴْﻦَ ﺳَﻨَﺔً }.

Diriwayatkan dari Abi Mas'ud r.a, dari Rasulullah SAW: Tatkala seorang istri mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatat baginya dua ribu kebaikan dan mengampuni dua ribu keburukan, dan memohonkan ampun baginya setiap sesuatu yang tersinari matahari. Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang membelikan sesuatu untuk keluarganya dan membawa dengan tangannya, maka Allah menghapus darinya dosa tujuh puluh tahun. Rasulullah bersabda: Barangsiapa (suami) yang memberikan kegembiraan pada isterinya seakan-akan ia menangis karena takut kepada Allah, dan barang siapa yang menangis karena takut kepaa Allah maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka. Rasulullah bersabda: Sebuah rumah yang di dalamnya ada anak-anak perempuan, maka Allah menurunkan pada rumah tersebut dua belas rahmat setiap harinya, dan tak henti-hentinya para malaikat mengunjungi rumah tersebut, dan malaikat menuliskan di setiap pintunya ibadah selama tujuh puluh tahun. Wallahu a'lam. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 14 Januari 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
__________________
Editor: Kholaf Al Muntadar