Ziarah di Makam Habib Ali bin Abdurahman As-Segaf, Pengasuh Majelis Ta'lim Al-Afaf Tebet Jakarta

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Habib Ali bin Abdurahman As-Segaf, Pengasuh Majelis Ta'lim Al-Afaf Tebet Jakarta

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Habib Ali bin Abdurahman Assegaf adalah tokoh ulama kharismatik yang disegani di Jakarta, kiprah beliau melanjutkan perjuangan dakwah ayah beliau sang Sayyidil Walid sebagai ulama sentral yang menjadi rujukan para ulama dan habaib, majelisnya di Yayasan Al-Afaf di Bukit Duri, Jakarta menjadi pusat ilmu yang selalu di datangi oleh ulama besar dari berbagai penjuru dunia.

Habib Ali bin Abdurahman Assegaf adalah seorang kader Banser yang aktif pada zaman Gestapu, beliau biasa dipanggil Sayyidil Walid. Habib Ali bin Abdurahman Assegaf adalah mubaligh di Jakarta yang rendah hati, bersahabat baik dengan semua kalangan lintas ormas.

Profil

Habib Ali bin Abdurahman Assegaf adalah  putra  kedua  dari pasangan Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf (Sayyidil Walid) dan Hj. Barkah binti Ahmad Fusyani. Lahir pada Ahad, 22 April 1945 bertepatan dengan 10 Jumadil Awwal 1364 Hijriah di Bukit Duri, Jakarta.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Habib Ali bin Abdurahman Assegaf

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. Habib Abdurrahman bin Ahmad As-Segaf (Ayah Habib Ali bin Abdurrahman As-Segaf)
  2. Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Sohibul Kwitang)
  3. Habib Ali bin Husein Al-Attas (Sohibul Bungur)
  4. Habib Salim bin Ahmad bin Jindan (Singa Podium)
  5. Habib Soleh bin Muksin Al-Hamid (Sohibul Tanggul)
  6. Habib Abdullah Syami Al-Attas
  7. Habib Muhammad bin Ahmad Al-Haddad (Condet)
  8. Prof. Dr. KH Raden Abdullah bin Nuh (Bogor)
  9. Prof. DR. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki (Mekkah)
  10. Habib  Asad  bin  Syahab
  11. Muallim Ahmad Junaedi Menteng Atas
  12. Habib Abdullah bin Soleh Ba'bud (Madinah, Saudi Arabia)
  13. Dr. Ismail Al-Mishri (Dosen Al-Azhar Cabang Tonto Mesir)

Lokasi Makam

Habib Habib Ali bin Abdurahman Assegaf wafat di rumah sakit Purwakarta, Jawa Barat, Jumat tanggal 15 Januari 2021 sore.  Jenasah beliau kemudian diberangkatkan ke kediamannya di Tebet, Jakarta Selatan. Jenazah dimakamkan di komplek pemakaman Habib Kuncung, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu 16 Januari 2021.

Haul

Haul Habib Ali bin Abdurahman Assegaf diperingati setiap tahun jatuh pada bulan Jumadil Akhir di kalender Islam(Hijriah). Haul beliau diperingati 2 hari, hari pertama di Komplek pemakaman Habib Kuncung Rawajati, Jakarta Selatan, dan hari kedua di Majelis ta'lim Al-Afaf, Tebet, Jakarta Selatan.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam Habib Ali bin Abdurrahman As-Segaf banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Malang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Kawasan Komplek Pemakaman Habib Kuncung Jakarta Selatan.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Habib Ali bin Abdurrahman As-Segaf, dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam hajatnya, dimudahkan dalam mencari rezeki dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Majlis Ta’lim Al-Afaf

Sebelum Habib Ali bin Abdurrahman As-Segaf tinggal di Bukit Duri dan mendirikan Majlis Ta’lim Al-Afaf, beliau sebenarnya tinggal di Menteng Atas dan  mendirikan  Madrasah  As-Saqafah  di  sana  untuk  jenjang  TK  dan  SD. Namun, kemudian Sayyidil Walid memberikan isyarat agar Habib Ali pindah rumah ke Bukit Duri, dan mendirikan Majelis Ta’lim di sana, di sana nanti akan dikunjungi oleh ulama-ulama besar dari berbagai penjuru dunia.

Nama Majleis Ta’lim Al-Afaf kemudian beliau dapatkan dari pemberian gurunya, yaitu Prof. Dr. KH Raden Abdullah bin Nuh (Bogor). Benarlah apa yang diisyaratkan oleh Sayyidil Walid, seiring berjalannya waktu, sudah banyak ulama besar dari berbagai penjuru dunia yang singgah di Majelis Ta’lim Al-Afaf.

Sayyidil Walid membina dan membimbing lebih dari dua puluh Majelis Taklim di Jabodetabek. Majelis utamanya yaitu di rumahnya sendiri yaitu Al-Afaf, Tebet Utara. Majelis tersebut telah berdiri kurang lebih dua puluh tujuh tahun lamanya. Majelis tersebut setiap sabtu dimulai setelah shalat Ashar berjamaah yang diimami oleh Sayyidil Walid sendiri. Kemudian membaca wirdhu latif sebagai zikir sore yang disusun oleh Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Lalu beliau membaca dan menerangkan kitab-kitab kuning yang berkenaan dengan tauhid, fiqih, dan tasawuf.

Sayyidil Walid membina dan membimbing lebih dari dua puluh Majelis Taklim di Jabodetabek. Majelis utamanya yaitu di rumahnya sendiri yaitu Al-Afaf, Tebet Utara. Majelis tersebut telah berdiri kurang lebih dua puluh tujuh tahun lamanya. Majelis tersebut setiap sabtu dimulai setelah shalat Ashar berjamaah yang diimami oleh Sayyidil Walid sendiri. Kemudian membaca wirdhu latif sebagai zikir sore yang disusun oleh Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Lalu beliau membaca dan menerangkan kitab-kitab kuning yang berkenaan dengan tauhid, fiqih, dan tasawuf.

Majlis Ta’lim Al-Afaf sendiri memiliki banyak jadwal pengajian, mulai dari  pengajian  awam,  pengajian  khusus,  dan  pengajian  para  ulama  besar Jakarta. Mulai dari kitab kecil seperti At-Tahdzib Dalil Matan Taqrib sampai kitab besar sekelas kitab Ithaf Sadatil Muttaqin syarah Ihya Ulumuddin Imam Al-Ghazali. Murid yang rutin mengaji pun sudah banyak yang menjadi dai dan ulama.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Jakarta di antaranya:
Kerak Telor, Putu Mayang, Kue Kembang Goyang, Roti Buaya, Telur Gabus Keju, Kue Semprong, Akar Kelapa, Tape Uli, Biji ketapang, Bir pletok, Dodol Betawi, Geplak.