Astaghfirullah Mengerikan, Kisah Siksa Kubur Rentenir

 
Astaghfirullah Mengerikan, Kisah Siksa Kubur Rentenir
Sumber Gambar: Pinterest,Ilustrasi: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta - Kehidupan dan siksa kubur merupakan dua konsep penting dalam ajaran Islam yang berhubungan erat dengan kehidupan setelah kematian. Menurut Islam, kematian hanyalah awal dari perjalanan roh menuju kehidupan abadi yang diakhiri dengan hari kebangkitan. Setelah meninggal, roh seseorang akan mengalami fase yang disebut sebagai kehidupan kubur.

Dalam kehidupan kubur, manusia akan mengalami pengalaman sesuai dengan amal perbuatannya semasa hidupnya. Bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, kehidupan kubur akan menjadi tempat yang nyaman dan penuh berkah. Mereka akan merasakan kelezatan dan kenikmatan dari rahmat Allah. Sebaliknya, bagi orang-orang yang melakukan kejahatan dan maksiat, kehidupan kubur akan menjadi sumber siksaan dan penderitaan.

Siksa kubur adalah salah satu bentuk hukuman yang diberikan Allah kepada orang-orang yang melakukan perbuatan dosa secara terang-terangan dan tidak bertaubat. Bentuk siksaannya bervariasi, mulai dari rasa panas dan dingin yang menyiksa, hingga penyiksaan oleh malaikat penjaga kubur. Namun, siksa kubur bukanlah hukuman yang ditujukan untuk menghukum secara kejam, melainkan sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia agar bertaubat dan memperbaiki diri selama hidupnya.

Dalam Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, terdapat banyak penjelasan mengenai kehidupan dan siksa kubur. Allah SWT memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dialami oleh manusia setelah kematian, sehingga manusia dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk selalu mengingat dan mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat, termasuk kehidupan kubur dan hari kebangkitan, dengan menjalankan amal shaleh dan menjauhi perbuatan dosa. Dengan begitu, mereka dapat berharap mendapatkan kebahagiaan dan rahmat Allah di kehidupan abadi kelak

Salah satu kisah yang sangat menggugah hati dan memberikan pelajaran berharga bagi kita semua adalah kisah tentang siksa kubur dalam cerita video youtube Bu Ningsih Tinampi. Melalui seorang mediator, Bu Ningsih membagikan kisah mencoba memasukkan arwah seorang rentenir yang mengalami siksaan di alam kubur benar-benar membuat semua orang terpukau. Betapa beratnya siksaan yang dialami oleh seseorang di dalam kubur. Kisah ini benar-benar membuat kita semua merenung dan memikirkan kembali perbuatan-perbuatan buruk yang pernah dilakukan. Kisah ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya berbuat baik dan menjauhi perbuatan dosa selama hidup di dunia.

Baca Juga: Tingkatan Dosa dan Jenis-Jenisnya

Berikut kisah dalam ceritanya, arwah perempuan tersebut mengaku menyesal atas semua kesalahan yang pernah dilakukannya. Mulai dari menghabiskan harta orang lain, berbuat jahat kepada sesama, hingga selingkuh dari suaminya. Ia merasa bahwa memiliki banyak uang membuatnya bisa berbuat seenaknya, tanpa memikirkan konsekuensinya. Namun, semua perbuatannya tersebut akhirnya membawanya ke dalam siksa kubur yang begitu menyakitkan.

Tidak hanya itu, perempuan tersebut juga menjadi rentenir yang kejam. Ia menyita tanah orang lain dan bahkan tidak segan-segan untuk mengambil anak perempuan yang bersangkutan jika orang tersebut tidak mampu membayar hutangnya. Semua perbuatan buruknya selama hidupnya akhirnya menjadi beban yang begitu berat ketika ia harus merasakan siksa kubur.

Setiap kali dihukum, ia merasakan sakit yang amat pedih. Tubuhnya melepuh dan hancur, namun kemudian dihidupkan kembali hanya untuk dihancurkan lagi. Siksa kubur yang dialami begitu menyiksa dan membuatnya menyesali segala perbuatannya. Ia merasa bahwa ini adalah balasan atas semua dosa dan kesalahan yang pernah dilakukannya selama hidupnya.

Sekilas percakapan Arwah yang masuk dalam tubuh sang mediator

"Siksa kubur itu amatlah menyakitkan, Buu...," keluh arwah yang menempati tubuh pasien Bu Ningsih Tinampi sambil menangis. Ia menyesali banyak kesalahan serta dosa yang telah dilakukannya selama hidup, termasuk mempermalukan sumpah setianya pada saat menikah dengan berselingkuh dari suaminya.

"Aku melakukan banyak dosa, Bu. Selama hidupku, aku menghabiskan harta orang lain, berbuat jahat pada orang-orang, dan berselingkuh dari suamiku karena merasa punya banyak uang. Saat itu, aku merasa bisa berbuat sekehendak hatiku sendiri," ujarnya penuh penyesalan.

Sosok itu pun selalu disiksa dan merasakan rasa sakit yang belum pernah ia rasakan saat hidupnya dulu. "Siksa kubur memang sangatlah menyakitkan, Buu... Aku dihancurkan, hidup lagi, dihancurkan lagi, dan begitulah seterusnya," keluhnya dengan air mata berlinang.

Siksa kubur yang dialami perempuan tersebut dikarenakan perbuatan selama di dunia dengan cara memperkaya dirinya menjadi rentenir dan menyita tanah orang lain. Jika orang yang hendak ditagih hutangnya tak mampu membayarnya, ia tidak segan-segan untuk menculik anak perempuan korban dan menjualnya pada pria hidung belang.

Prakterk rentenir dalam pandangan Islam, merupakan praktik rentenir sering kali dianggap sebagai bentuk riba yang dilarang secara tegas. Sebagai konsep yang terlarang, riba menunjukkan keberatan Islam terhadap eksploitasi ekonomi yang merugikan bagi individu dan masyarakat pada umumnya.

Rasulullah SAW  bersabda: “Jauhilah tujuh dosa besar yang akan membawa pelakunya ke neraka. Menyekutukan Allah, Sihir, Membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, Memakan harta anak yatim, memakan riba, Melarikan diri dari medan peperangan, dan Menuduh berzina wanita yang menjaga kehormatannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dampak riba pada kehidupan dunia dan akhirat sangat serius menurut pandangan Islam. Di dunia, riba dapat menyebabkan berbagai konsekuensi negatif seperti ketidakadilan ekonomi, kerugian finansial, dan ketidakstabilan sosial. Namun, dampak riba pada kehidupan akhirat menurut ajaran Islam bahkan lebih berat. Berikut adalah beberapa dampak riba bagi kehidupan dunia dan akhirat:

1. Dosa riba yang paling ringan seperti seorang anak menzinahi ibu kandungnya. Berzina saja dosanya sudah sangat besar, apalagi berzina dengan ibu kandung sendiri. Dan itulah dosa riba yang paling ringan.
Rasulullah SAW bersabda: "Riba memiliki 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seorang yang menzinahi ibu kandungnya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah apabila seseorang melanggar kehormatan saudaranya." (HR. AI Hakim dan Baihaqi).

2. Dosa riba lebih dahsyat dari 36 kali berzina.
Rasulullah SAW bersabda: "Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali." (HR. Ahmad dan Baihaqi).
Satu kali berzina sudah cukup untuk mendatangkan azab, bagaimana lagi dengan riba walaupun hanya satu dirham namun dosanya lebih besar dari 36 kali berzina!

3. Di hari kiamat, perut pelaku riba akan membesar dan dipenuhi dengan ular.
Rasulullah SAW bersabda: "Pada malam Isra', aku mendatangi suatu kaum yang perutnya sebesar rumah dan dipenuhi dengan ular. Ular-ular itu nampak dari luar. Aku bertanya, 'Siapakah mereka wahai Jibril?' Malaikat Jibril menjawab, 'Mereka adalah para pemakan riba.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad).

4. Allah tidak menerima sedekah dari harta riba. Pelaku riba tidak mendapatkan pahala ketika hartanya yang dari hasil riba diinfakkan di jalan Allah, karena Allah hanya menerima dari sesuatu yang baik. Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Maha baik dan tidak menerima kecuali sesuatu yang baik." (HR. Muslim).

5. Doa seorang pelaku riba sulit untuk terkabul.
Rasulullah SAW menceritakan, "Ada seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Kemudian ia mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: 'Wahai Rabbku, wahai Rabbku.' Padahal makanannya dari yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram maka bagaimana Allah akan menerima doanya?" (HR. Muslim)

Berhati-hati dengan kehalalan setiap makanan yang kita makan, karena setiap daging yang tumbuh dari hasil yang haram, akan dibakar di neraka. "Sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka." (HR. At Tirmidzi).

6. Pelaku riba telah menghalalkan dirinya untuk di adzab oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri itu telah menghalalkan dirinya untuk diadzab oleh Allah." (HR. Al Hakim)

Dengan menjadi pelaku riba berarti telah menantang Allah dan RasulNya untuk berperang, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah 2: 278-279:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰوٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ (٢٧٨)

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ (٢٧٩)

278. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
279. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

Berperang melawan Allah, akankah mereka meraih kemenangan jika yang mereka hadapi adalah yang menciptakan langit dan bumi?

7. Pelaku riba dilaknat oleh Rasulullah SAW. "Rasulullah SAW melaknat pemakan riba (rentenir), nasabah yang menyerahkan riba, pencatat riba, dan dua orang saksinya. Beliau mengatakan, 'Mereka semua sama.'" (HR. Muslim) Setelah meninggal, pelaku riba akan diadzab dengan berenang di sungai darah sembari mulutnya dilempari dengan batu sehingga dirinya tidak mampu untuk keluar dari sungai tersebut.

Akhirnya cara terbaik untuk menghindari siksa kubur adalah dengan taat kepada Allah dan menjalankan segala perintah-Nya. Ini termasuk melaksanakan ibadah wajib, menjauhi segala larangan-Nya, dan berusaha untuk terus memperbaiki diri serta memperbanyak amal shaleh. Dengan demikian, seseorang dapat berharap untuk mendapatkan rahmat dan ampunan Allah di kehidupan setelah kematian, serta dihindarkan dari siksa kubur yang pedih.

Demikan cerita siksa kubur seorang rentenir dari Kisah dalam video Bu Ningsih Tinampi adalah sebuah pengingat yang penting akan persiapan untuk menghadapi akhirat. Melalui cerita ini, kita diajak untuk merenungkan perbuatan kita dan memperbaiki diri agar bisa mendapatkan kebahagiaan abadi di sisi Allah SWT. Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu berbuat baik dan membantu sesama, sehingga kita bisa hidup dengan tenang dan damai di kehidupan akhirat nanti serta menjauhi segala bentuk dosa selama hidup di dunia. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari cerita ini dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. []


___________

Penulis: Lisantono

Editor: Kholaf Al Muntadar

Sumber video: https://www.youtube.com/watch?v=CxE7DHatrP4 (SIKSA KUBUR SEMASA HIDUPNYA JADI RENTENIR)