Ziarah di Makam KH. Ghozaly Syihab, Pendiri Pesantren Miftahul Huda Watumalang, Wonosobo

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Ghozaly Syihab, Pendiri Pesantren Miftahul Huda Watumalang, Wonosobo
Sumber Gambar: Cak Choiri, Ilustrasi Laduni.ID

Daftar Isi:
1. Profil
2. Guru-Guru
3. Lokasi Makam
4. Motivasi Ziarah Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
5. Oleh-oleh
6. Referensi

1. Profil
Siwatu, demikian nama dusun yang berada di wilayah Desa Bumiroso, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo. Di persawahan dusun ini dulunya banyak dijumpai batu-batu besar seukuran kerbau.

KH. Ghozaly Syihab lahir pada tanggal 13 Januari 1923 M. Beliau merupakan putra kedua pasangan Raden Kyai Muhammad Sanusi dan Nyai Karsiyah.

Masjid Senjata Kesuman yang berlokasi di Siwatu Bumiroso, konon didirikan dengan memanfaatkan 29 buah batu besar yang ada di lokasi sekitar. Pendirian masjid diinisiasi oleh Kiai Abu Naim (Mbah Wali) dan KH Ghozaly Syihab pada 1968.

Di masa mudanya, Kyai Ghozaly adalah komandan Hizbullah Kabupaten Wonosobo. Beliau termasuk sosok yang cukup disegani, baik oleh lawan maupun kawan.

Di bidang tasawuf, Kyai Ghozaly dikenal sebagai guru alias mursyid tarekat Syadziliyah dan memiliki ribuan jamaah. Adapun sanad tarekat beliau berasal dari KH. Ahmad Abdul Haq Watucongol.

Setelah menuntut ilmu di sejumlah pesantren, Kyai Ghozaly kemudian menetap dan berdakwah di Siwatu hingga merintis berdirinya Pondok Pesantren Miftahul Huda. Selain pengajaran kitab kuning dan ilmu Al-Qur'an, kini Pesantren Miftahul Huda mengelola lembaga pendidikan formal mulai TK hingga SMK: TK Islam Miftahul Huda, SD Islam Miftahul Huda, MTs Al-Ghozaly, dan SMK Al-Ghozaly.

2. Guru Beliau
KH. Ahmad Abdul Haq Watucongol.

Simak juga biografi beliau di: Biografi KH. Ghozaly Syihab.

3. Lokasi Makam
KH. Ghozaly Syihab dimakamkan di kompleks Pesantren Miftahul Huda Watumalang, Wonosobo.
Jl. Larangan Kulon, Siwatu, RT.05/RW.05, Siwatu, Bumiroso, Kec. Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56352

4. Motivasi Ziarah Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

5. Oleh-Oleh
1. Carica
2. Petos
3. Kacang Dieng
4. Teh Tambi
5. Purwaceng
6. Mie Ongklok Instan

6. Referensi
Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs: Akhmad Saefudin SS ME, Penulis Buku 17 Ulama Banyumas.