Logika Bertuhan yang Membuat Orang Ateis Insaf

 
Logika Bertuhan yang Membuat Orang Ateis Insaf
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Pembahasan mengenai eksistensi Tuhan tidak pernah kehilangan relevansinya dalam jagat filsafat Islam. Ketika zaman terus bergulir dan manusia semakin larut dalam modernitas yang kerap melupakan hakikat penciptaan, suara-suara jernih seperti KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, hadir dengan pendekatan yang segar, mendalam, namun tetap membumi.

Dalam salah satu pengajiannya, Gus Baha membuka dengan sebuah premis dasar filsafat: “Alam ini sudah akibat dari musabab. Kalau akibat berarti butuh sebab.” Dengan ungkapan sederhana ini, Gus Baha mengajak kita untuk menelusuri akar dari segala sesuatu yang ada. Dalam ilmu logika Islam (mantiq), disebut bahwa setiap akibat membutuhkan sebab. Dan sebab tertinggi dari segala yang ada, yang keberadaannya tidak didahului oleh apa pun, disebut Musabbibul Asbab—Sang Penyebab segala sebab. Sebab ini bersifat Qadim—tidak bermula, tidak berakhir.

Gus Baha mengulas bagaimana kekacauan aqidah bisa bermula dari cara berpikir yang rusak. Beliau mengkritik kehidupan modern yang menjadikan hawa nafsu sebagai pusat orientasi hidup.

Menurut Gus Baha, setan itu ingin manusia tidak berpikir. Sehingga terjadilah teori bahwa alam itu wujud dengan dirinya sendiri. Kata ‘dengan sendirinya’ itu diulang-ulang. Dengan gaya hidup hedonistik, manusia menjadi hamba kenikmatan. Dan awal kekafiran adalah hidup foya-foya. Sebab gaya hidup demikian ini membuat manusia tak pernah merenung, apalagi mencari Tuhan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN