Al-Qur'an di Era Digital

 
Al-Qur'an di Era Digital

LADUNI.ID - Al-Qur’an tak lekang waktu, ayat-ayatnya terus mengalir dari masa ke masa menjadi; hudan (petunjuk) dan busyra (kabar gembira). Ia tidak hanya obat penyakit jasad , tapi ia menjadi obat dari sumbernya penyakit; hati dan pikiran.

Di Era ini, Digital. Al-Qur’an menjadi semakin dekat, ia tidak lagi hanya di atas rak rumah-rumah, atau menempel di masjid-masjid, tetapi sudah semakit erat di tangan kita, bersama gadget yang kita bawa kemana-mana.

Di Era ini, tidak ada ada alasan lagi umat Islam untuk tidak punya al-Qur’an dengan berbagai bentuknya, karena sudah tersedia di play store. Tidak ada alasan lagi untuk tidak punya terjemahannya, baik kata-perkata dan lainnya, bahkan tafsir-tafsirnya sudah tersedia. Atau ingin mencari; asbabun nuzul, sejarah, pesan, cerita, dan hal lain juga akan didapat dengan mudah. Seperti furqan.co (berbahasa Arab), yang berisi puluhan tafsir, ilmu Al-Qur’an, Kamus Al-Qur’an atas ri’ayah Jam’iyyah Ayat al-Khairiyah. Dan juga tersedia dengan puluhan Bahasa lainnya. Hanya tinggal klik saja, ayat, terjemah dan tafsirnya akan keluar.

Bagi orang tua, di era ini, yang terlena dengan rengekan anak-anaknya, kemudian didowloadnya game berbagai macamnya, bahkan game yang tidak mendidik pun ia masukakan, karena atas nama “kasihan” ia biarkan bermain berjam-jam, apalagi hari Sabtu dan Ahad. Maka, alangkah indahnya di era digital, memasukkan game dan aplikasi yang mengajarkan al-Qur’an, memperdengarkan tilawahnya dengan berbagai qari’nya.

Mengapa?, Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi). Apakah pahala ini akan tersiakan, sedangkan al-Qur’an tersedia selalu.

Di era ini, dari hasil penelitian, apliaksi yang banyak digunakan adalah; Yotube, Facebook, WhatshApp, Instagram, Line, Twitter dan Google+. Apabila hanya terlena dengan segala aksesorisnya, tanpa menjadikan aplikasi itu untuk mendekatkan diri kepadaNya, dengan mengkaji ayat-ayatnya, mendengarkan kajian-kajian tafsirnya atau taallum keagamaan, atau perbautan lain yang positif, maka hanya menjadi sia-sia. “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati untuk kebenaran dan nasihat-menasihati untuk kesabaran. (QS. Al ´Ashr: 1-3).

Pesan Nabi, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR. Imam Bukhari).

Oleh: Halimi Zuhdy

Dosen Bahasa dan Sastra Arab UIN Malang 

 

 

Tags