Toeri 10 - 90

 
Toeri 10 - 90

LADUNI.ID - Saat sarapan pagi ini, saya mendapat pelajaran berharga dari seorang motivator yang mengudara lewat Radio Suara Muslim Surabaya. Sayang, saya lupa mencatat nama beliau.

Menurut beliau, hidup kita ini secara sederhana terbagi dua: pertama adalah apa yang kita alami atau kita hadapi, dan yang kedua adalah sikap atau respon kita atas apa yang kita alami dan hadapi tersebut.

Dalam pemetaan beliau, bagian yg pertama hanya mewakili 10% dari hidup kita. Sementara bagian yang kedua mewakili 90% dari kehidupan kita. Beliau menyebut ini dengan teori "10-90".

Prosentase yang timpang ini, lanjut beliau, menunjukkan bahwa kualitas hidup kita lebih banyak dipengaruhi oleh respon kita atas apa yang terjadi pada kita.

Semakin positif respon kita, semakin positif hidup kita. Sebaliknya, respon-respon negatif yang kita berikan akan mengurangi kualitas hidup kita.

Dalam kebidupan nyata, ribuan contoh bisa disebut sebagai pembenar teori ini.

Penyandang cacat yang menjadi motivator atau atlet berprestasi, anak petani miskin yang jadi tokoh, pribadi minder yang menjadi penulis hebat, pengusaha bangkrut yang bangkit dan lebih sukses dari sebelumnya, adalah sedikit contoh yang bisa disebut.

Mereka adalah orang-orang yang berhasil merespon dan menyikapi kondisi mereka dengan positif sehingga kemudian menikmati hidup dalam kesuksesan.

Namun, tidak sedikit juga contoh yang kontradiktif dengan yang sudah saya sebut diatas.

Ssbagi dosen, saya sering didatangi mahasiswa yang mengeluh karena kebagian dosen pembimbing yang ketat dan killer. Biasanya, mereka menutup keluhan mereka dengan tanya, "teruz gimana, Tad"?.

Biasanya pula, saya menjawab, "Wah, kamu harus bersyukur. Beliau kalau mbimbing serius. Ntar skripsi kamu pasti bagus dan dapat A".

Dinasihati begitu, mereka biasanya memelas, "Ustaaad, saya ini serius !"..

Duh, betapa sulit mempraktekkan yang 90% tadi. Sayapun merasa bukan orang suci soal ini.

Sayapun merasa bukan orang suci soal ini.

Oleh : Nasaruddin Idris Jauhar

Dosen UIN Surabaya