Perbanyaklah Shalawat di Hari Jumat

 
Perbanyaklah Shalawat di Hari Jumat

Laduni.ID, Jakarta - Sholawat adalah bentuk penghormatan dan doa yang dilakukan umat Islam kepada Nabi Muhammad. Secara bahasa, sholawat berasal dari kata "shalat" yang berarti doa. Sholawat merupakan ungkapan rasa cinta, penghormatan, dan kerinduan kepada Nabi Muhammad, serta sebagai bentuk ibadah dan doa untuk memohon berkah dan syafaat dari Allah.

Sholawat bisa dilakukan dengan membaca doa-doa khusus yang mengandung pujian dan permohonan kepada Allah untuk memberikan keberkahan kepada Nabi Muhammad. Sholawat juga bisa dilakukan dalam bentuk pujian dan nyanyian yang menggambarkan keagungan dan keutamaan Nabi Muhammad. Melakukan sholawat dianggap sebagai amalan yang baik dan dianjurkan dalam agama Islam, karena dapat mendatangkan keberkahan dan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad di akhirat

Membaca shalawat memiliki keutamaan yang tidak diragukan lagi. Banyak kisah menakjubkan yang dialami oleh ahli shalawat. Nabi menjelaskan bahwa bacaan shalawat yang dibacakan oleh umatnya akan dibalas sepuluh kali lipat. Sebagian ulama bahkan menegaskan shalawat dapat menuntun seseorang menempuh jalan suluk. Shalawat sebagaimana ayat suci Al-Qur’an bernilai pahala dengan membacanya, meski tidak mengerti kandungan artinya, berbeda dengan dzikir-dzikir yang lain.

Dalam mengemukakan keutamaan memperbanyak membaca sholawat, artikel ini spesifik merujuk pada kitab Al-Lum’ah fi Khasha’ishil Jumuah di atas. Al-Hafizh As-Suyuthi menyebutkan beberapa hadits yang menunjukkan betapa besar keutamaan amalan memperbanyak baca shalawat nabi pada hari Jumat, di antaranya adalah, diriwayatkan dari Aus bin Aus, Rasulullah SAW bersabda:

ان من افضل ايامكم يوم الجمعة فيه خلق ادم و فيه قبض وفيه النفخة وفيه الصعقة فاكثروا من الصلاة علي فيه فان صلاتكم معروضة علي

Artinya, “Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling utama adalah Hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptaan dan diwafatkan, pada hari itu juga ditiup sangkakala, dan akan terjadi kematian seluruh makhluk.  Oleh karena itu perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jumat, karena shalawat kalian akan dipersembahkan kepadaku”.

Dari Abi Umamah Rasulullah SAW bersabda:

اكثروا من االصلاة علي فى كل يوم جمعة فمن كان اكثرهم علي صلاة كان اقربهم منزلة

Artinya, “Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku setiap hari Jumat. Barang siapa yang paling banyak membaca shalawat atasku, maka dia paling dekat kepadaku kedudukannya.”
Hadits ini bersumber dari Anas Rasulullah SAW bersabda:

من صلى علي في يوم الجمعة الف مرة لم يمت حتى يرى مقعده فى الجنة

Artinya, “Barang siapa membaca shalawat atasku pada hari Jumat seribu kali, maka ia tidak mati kecuali diperlihatkan kedudukannya di surga.”

Bersumber dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

اكثروا من الصلاة علي فى اليلة الزهراء واليوم الازهر فان صلاتكم تعرض علي

Artinya, “Perbanyaklah kalian membaca shalawat atasku pada malam bercahaya dan hari berkilauan karena sesungguhnya shalawat kalian akan disampaikan padaku.”

Berdasarkan hadits-hadits yang dipaparkan dalam kitab Al-Lum’ah fi Khasha’ishil Jumu’ah di atas. Meskipun hanya beberapa saja yang kami nukil di sini (belum disebutkan semuanya), tapi menurut hemat kami bahwa keutamaan memperbanyak membaca shalawat pada hari Jumat bagi yang mengamalkannya  antara lain:

  1. Bacaan shalawat pada hari atau malam Jumat tersebut langsung dihadapkan kepada Nabi Muhammad SAW.
  2. Yang terbanyak membaca shalawat, khususnya pada hari Jumat, derajat kedudukannya lebih dekat kepada Nabi Muhammad SAW.
  3. Yang mengamalkan membaca shalawat hari Jumat akan ditulis dalam kelompok para syahid dan mendapatkan syafaat pada hari kiamat.
  4. Dikabulkan hajat-hajatnya, baik kebutuhannya di akhirat maupun di dunia.
  5. Pada hari kiamat akan datang bersama Nabi Muhammad seraya mukanya bercahaya.

Demikian keagungan dan kehebatan membaca shalawat di hari jumat Semoga kita senantiasa diberikan pertolongan oleh Allah untuk istiqamah membaca shalawat dan diakui sebagai umat baginda Nabi ﷺ.

Semoga bermanfaat

------------------

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada 1 Maret 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.