Memperbanyak Berdoa di Bulan Syakban

 
Memperbanyak Berdoa di Bulan Syakban

 

LADUNI.ID, HIKMAH-Bulan Sya’ban merupakan momen agung dan tempat mulia untuk bersegera menuju kebaikan dengan segala macamnya, berlomba lomba dalam mengambil sebab – sebabnya dari seluruh pintunya.

 Sya’ban merupakan masa utama penuh berkah dan begitu pula setiap masa utama yang lain yang juga penuh berkah – yang seyogyanya seorang muslim memperbanyak amalan kebaikan di dalamnya.

Do’a adalah salah satu pintu terbesar untuk keluar dari kesusahan. Ia adalah kunci kebutuhan, tempat berhibur mereka yang tertimpa kesedihan, tempat mengungsi mereka yang sedang dalam kondisi memprihatinkan dan ia merupakan tempat bernafas mereka yang terhimpit aneka ragam kebutuhan. 

Oleh karena itulah Allah ta’aalaa memerintahkan: “ Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas“QS al A’raf : 55. “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”QS Ghafir / al Mu’min: 60.


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah memberikan kabar gembira seseorang yang mendapat ilham / petunjuk untuk berdo’a sebagai termasuk orang – orang  yang mendapat belas kasihNa:

مَنْ فُتِحَ لَهُ مِنْكُمْ بَابُ الدُّعَاءِ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ وَمَا سُئِلَ اللهُ شَيْئًا – يَعْنِي أَحَبَّ إِلَيْهِ – مِنْ أَنْ يُسْأَلَ الْعَافِيَةَ

“Barang siapa yang pintu do’a terbuka untuknya berarti terbukalah pintu rahmat baginya. Dan Allah tidak dimintai sesuatu – yang lebih Dia sukai – daripada ia dimintai Afiyah” (HR Turmudzi – Hakim)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga memberikan kabar gembira bahwa orang yang berdo’a mendapat penjagaan Allah dan memperoleh pengamanan khusus di mana hal itu laksana sebuah senjata baginya untuk memerangi musuh – musuh demi membela diri. Beliau bersabda:

الدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّموَاتِ وَاْلأَرْضِ

“Do’a adalah senjata orang beriman, tiang agama dan cahaya langit dan bumi”(HR Hakim, ia berkata: Hadits ini sanadnya shahih)

 لاَ تَعْجِـزُوْا فِى الدُّعَاءِ فَإِنَّهُ لَنْ يَهْلِكَ مَعَ الدُّعَاءِ أَحَدٌ

“Jangan merasa lemah dalam berdo’a karena sesungguhnya seseorang tidak akan pernah hancur jika bersama do’a” (HR Ibnu Hibban)

 أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يُنْجِيْكُمْ مِنْ عَدُوِّكُمْ وَيُدِرُّ لَكُمْ أَرْزَاقَكُمْ؟ تَدْعُوْنَ الله فِى لَيْلِكُمْ وَنَهَارِكُمْ فَإِنَّ الدَُعَاءَ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ

“Maukah kalian kutunjukkan sesuatu yang menyelamatkan kalian dari musuh, dan melancarkan rizki kalian? Kalian berdo’alah kepada Allah pada siang dan malam kalian karena sesungguhnya do’a adalah senjata orang beriman”(HR Abu Ya’la)

Beliau shallallahu alaihi wasallam memberikan kabar gembira kepada orang yang berdo’a bahwa do’anya dikabulkan, penghadapannya kepada Allah diterima. Beliau bersabda:

إِنَّ الله حَيِّيٌ كَرِيْمٌ يَسْتَحِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ

“Sesungguhnya Allah Dzat Maha Pemalu Maha Pemurah. Dia malu jika seseorang mengangkat tangan kepadaNya untuk mengembalikan kedua tangannya dalam keadaan kosong dan rugi keduanya”(HR Abu Dawud Turmudzi Ibnu Majah Ibnu Hibban Hakim)

إِنَّ اللهَ رَحِيْمٌ كَرِيْمٌ يَسْتَحِي مِنْ عَبْدِهِ أَنْ يَرْفَعَ إِلَيْهِ يَدَيْهِ ثُمَّ لاَ يَضَعُ فِيْهِمَا خَيْرًا

“Sesungguhnya Allah Maha Pengasih Maha Pemurah, Dia malu kepada hambaNya yang mengangkat kedua tangan kepadaNya kemudian Dia tidak meletakkan kebaikan di kedua tangan itu”(HR Hakim)

Rasululllah shallallahu alaihi wasallam juga menjelaskan cara mendapatkan pengkabulan tersebut dan bahwa pengkabulan itu seluruhnya baik bagi orang yang berdo’a yang akan didapatkannya secara langsung atau dalam rentang waktu. Jadi seluruh kondisi orang yang berdo’a itu baik; ia mengerti atau tidak mengerti. Beliau bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ بِدَعْـوَةٍ لَيْسَ فِيْهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيْعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ الله إِحْـدَى ثَلاَثٍ : إِمَّا أَنْ يُعَجَّلَ لَهُ بِدَعْـوَتِهِ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِـرَهَا لَهُ فِى الْلآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّـوْءِ مِثْلِهَا , قَالُوْا : إِذًا نُكْثِرُ , قَالَ : ألله أَكْثَرُ

“Tiada seorang muslim yang berdo’a yang di dalamnya tidak ada dosa dan tidak ada pemutusan kerabat kecuali Allah memberinya salah satu tiga; 1)segera memberikan permintaannya, 2) menyimpan untuknya di akhirat, dan 3) ada kalanya memalingkan keburukan darinya yang sepadan do’a itu” para sahabat bertanya: “Kalau begitu kami memperbanyak” Beliau bersabda: “Allah lebih banyak” (HR Ahmad Bazzar Abu Ya’la dengan sanad jayyid Hakim)

Beliau shallallahu alaihi wasallam juga mengabarkan bahwa  do’a bisa menahan serangan bencana yang menggerogoti serta meringankan takdir Allah dengan takdir Allah. Beliau bersabda: “Kewaspadaan tidak bisa menyelamatkan dari takdir. Sedang Do’a bermanfaat  dari sesuatu yang telah terjadi dan sesuatu yang belum terjadi. Sungguh bencana pasti akan turun, kemudian disambut oleh Do’a. Mereka kemudian  saling beradu sampai hari kiamat “ (HR Bazzar Thabarani Hakim). Nabi Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:

لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ وَلاَ يَزِيْدُ فِى الْعُمْرِ إِلاَّ الْبِرُّ

“ Qodho tidak bisa dicegah kecuali oleh do’a dan tidak menambah umur kecuali kebaikan “ (HR Turmudzi) 


Beliau shallallahu alaihi wasallam memberikan bimbingan bahwa jalan menuju pengkabulan do’a adalah terus menerus (Istimrar) dalam meminta dan senantiasa memohon kepada Allah dalam setiap waktu. Beliau bersabda:

مَنْ سَـرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيْبَ الله لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ فَلْيُكْثِرْ مِنَ الدُّعَاءِ فِى الرَّخَاءِ

“Barang siapa yang senang dikabulkan Allah ketika dalam kesusahan maka hendaknya ia memperbanyak do’a dalam waktu senang”(HR Turmudzi Hakim)

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللهِ مِنَ الدُّعَاءِ فِى الرَّخَاءِ

“Tiada sesuatu yang lebih mulian bagi Allah melebihi do’a di waktu senang”(HRTurmudzi Ibnu Majah Ibnu Hibban Hakim)

Beranjak dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa do’a merupakan salah satu sebab terkuat guna menolak hal yang tidak menyenangkan. Do’a adalah musuh bencana, ia menolak dan mengatasi bencana , menghalangi turunnya bencana dan menghilangkannya, atau meringankan bencana. Mari kita perbanyak doa di bulan berkah ini.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Dayah Mudi Mesjid Raya Samalanga