Bacaan Dzikir setelah Shalat Tarawih dan Shalat Witir

 
Bacaan Dzikir setelah Shalat Tarawih dan Shalat Witir
Sumber Gambar: umroh.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Biasanya setelah melaksanakan shalat Tarawih dan ditambah tiga rakaat shalat Witir, kemudian imam beserta para jamaah membaca dzikir atau bacaan yang bisa juga dianggap sebagai wirid, secara bersama-sama. Lalu diakhiri dengan membaca secara bersama-sama niat puasa Ramadhan untuk esok hari. Dan tutup dengan saling bersalaman sembari membaca shalawat. Kebiasaan ini dilakukan oleh banyak umat Islam di Indonesia, khususnya yang terafiliasi dengan pondok pesantren.

Berikut ini bacaan dzikir yang biasa dibaca bersama-sama selepas melaksanakan shalat Tarawih dan Witir:

سُبْحَانَ اْلمَلِكِ اْلقُدُّوْس 3x
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبًنا ورَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ 3x
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ 40x


Kemudian biasanya dilanjutkan dengan membaca doa. Di antaranya dengan membaca doa berikut ini: 

أَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتَسْبِيْحَنَا وَتَهْلِيْلَنَا وَتَحْمِيْدَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَخُشُوْعَنَا وَلَا تَضْرِبْ بِهَا وُجُوْهَنَا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ

"Ya Allah, terimalah shalat dan puasa kami, rukuk kami, sujud kami, tasbih kami, tahlil kami, tahmid kami, tadharru' kami dan kekhusyukan kami. Dan janganlah engkau campakkan itu semua wahai Tuhan semua alam semesta, wahai Sebaik-baik Dzat Penolong. Anugerahilah kami rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Paling Penyayang." 

Selain doa di atas, ada juga yang memilih untuk membaca doa berikut:

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ، اَللهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyuk, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang sholeh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan kesejahteraan, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu agar tidak tergantu pada manusia. Ya Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami, shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyukan kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, ya Allah, ya Allah, ya Allah, wahai Dzat yang Paling Penyayang di antara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam."

Lalu, setelah berdoa diteruskan dengan membaca secara bersama-sama dzikir berikut:

أَشْهَدُ أَنَّ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ أَسْتَغْفِرُ اللهَ نََسْئََلُكَ رِضَاكَ والجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَا كَرِيْمُ 

Setelah itu diteruskan dengan niat puasa Ramadhan berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍّ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تعالى

"Saya niat berpuasa besok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala."

Setelah niat puasa, para jamaah biasanya saling bersalaman sampai selesai sembari membaca shalawat berikut:

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ، صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Kebiasan membaca dzikir di atas bukanlah suatu perkara yang dilarang. Sebab isi bacaan yang terkandung di dalamnya semuanya adalah untuk mengingat Allah. Termasuk juga berisi shalawat yang tidak lain, kita sebagai umat Islam, senantiasa dianjurkan untuk bershalawat kepada baginda Nabi Muhammad.

Kemudian terkait bersalaman atau berjabat tangan pun juga bukan suatu yang dilarang, sebab ketika sesama Muslim berjabat tangan atau bersalaman itu di dalam sebuah riwayat dikatakan dapat menggugurkan dosa-dosa di antara keduanya. Jadi, semua praktik kebiasaan di atas sama sekali tidak ada yang buruk atau menyalahi tuntunan agama. Tapi jika itu dianggap bid'ah, hanya karena Rasulullah SAW tidak melakukannya, maka sungguh naif orang yang berpikiran demikian. Betapa banyak perkara baik yang dulu memang tidak ada di zaman nabi, tetapi tetap merupakan kebaikan?!

Semoga bermanfaat. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 03 Mei 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim