Qurban untuk Orangtua yang Wafat Namun Tidak Berwasiat untuk Qurban:

 
Qurban untuk Orangtua yang Wafat Namun Tidak Berwasiat untuk Qurban:

LADUNI.ID - Terdapat 2 pendapat dalam Madzhab Syafi'iyah. Ada yang membolehkan dan ada yang mengatakan tidak boleh.

(ﻭﺃﻣﺎ) اﻟﺘﻀﺤﻴﺔ ﻋﻦ اﻟﻤﻴﺖ ﻓﻘﺪ ﺃﻃﻠﻖ ﺃﺑﻮ اﻟﺤﺴﻦ اﻟﻌﺒﺎﺩﻱ ﺟﻮاﺯﻫﺎ ﻷﻧﻬﺎ ﺿﺮﺏ ﻣﻦ اﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭاﻟﺼﺪﻗﺔ ﺗﺼﺢ ﻋﻦ اﻟﻤﻴﺖ ﻭﺗﻨﻔﻌﻪ ﻭﺗﺼﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺑﺎﻹﺟﻤﺎﻉ

Qurban atas nama mayit, menurut Abu Hasan Al Ubbadi adalah boleh secara mutlak, sebab ini bagian dari sedekah dan sedekah untuk mayit adalah berguna dan sampai kepada mayit berdasarkan kesepakatan ulama (Al-Majmu' 8/406)

«ﺟﺎء ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﻘﺎﻝ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﺃﺑﻲ ﺗﻮﻓﻲ، ﻭﻗﺪ ﺟﻌﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﻤﺸﻲ ﺇﻟﻰ ﻣﻜﺔ، ﻭﺃﻥ ﻳﻨﺤﺮ ﺑﺪﻧﺔ، ﻭﻟﻢ ﻳﺘﺮﻙ ﻣﺎﻻ ﻓﻬﻞ ﻳﻘﻀﻲ ﻋﻨﻪ ﺃﻥ ﻳﻤﺸﻰ ﻋﻨﻪ، ﻭﺃﻥ ﻳﻨﺤﺮ ﻋﻨﻪ ﺑﺪﻧﺔ ﻣﻦ ﻣﺎﻟﻲ؟

Seorang Sahabat datang kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam: "Ayahku telah wafat, ia bernadzar akan pergi ke Makkah dan menyembelih unta. Tapi beliau tidak meninggalkan harta. Apakah kedua hal itu boleh ditunaikan dengan hartaku?"

ﻓﻘﺎﻝ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -: " ﻧﻌﻢ، اﻗﺾ ﻋﻨﻪ، ﻭاﻧﺤﺮ ﻋﻨﻪ ﻭاﻣﺶ ﻋﻨﻪ. ﺃﺭﺃﻳﺖ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺃﺑﻴﻚ ﺩﻳﻦ ﻟﺮﺟﻞ ﻓﻘﻀﻴﺖ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﺃﻟﻴﺲ ﻳﺮﺟﻊ اﻟﺮﺟﻞ ﺭاﺿﻴﺎ؟ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﺣﻖ ﺃﻥ ﻳﺮﺿﻰ» ".

Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Ya, tunaikan hutangnya, sembelih untuknya dan lakukan haji untuknya. Bukankah jika ayahmu punya hutang kepada orang lain lalu kau tunaikan dari hartamu, orang tersebut menjadi ridla? Allah lebih berhak untuk diharapkan ridla-Nya"

ﺭﻭاﻩ اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ اﻟﻜﺒﻴﺮ، ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ

HR Thabrani dalam Mu'jam Kabir, para perawinya terpercaya (Majma' Az-Zawaid)

 

 

Tags