Ziarah di Makam Mbah Sambu Rembang

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Mbah Sambu Rembang

Silsilah Sejarah

Mbah Sambu dikenal  berjasa dalam meredam aksi perompak yang menimbulkan kekacauan yang  berlarut-larui di pusat kota Lasem. Wilayah Lasem saat itu meliputi Sedayu Gresik, Tuban, Rembang, Pati sampai Jepara. Atas jasanya itu Mbah Sambu yang  juga menantu  Adipati Lasem diberi tanah perdikan meliputi lokasi Masjid Jami’ Lasem sekarang di Kec.Lasem sampai ke selatan di Kec.Pancur.
 
Mbah Sambu juga berhasil mengusir Kompeni VOC dari Rumah Gedong yang bermarkas di Kauman Desa Karang Turi. Setelah kosong dikuasai Mbah Sambu memberi kesempatan menempati sementara kepada warga termasuk yang berstatus Boro ( mencari kerja ) selama tidak mampu membeli rumah atau kontrak.
 
Sampai sekarang Rumah Gedong tua peninggalan abad 17 itu masih berdiri megah dan ditempati oleh beberapa kepala keluarga. Dengan  penelusuran data, Mbah Sambu memiliki nama asli  Sayyid Abdurrahman Basayaiban dan  wafat 1671.

Di makam Mbah Sambu Lasem, Rembang, Jawa tengah, terdapat prasasti marmer ukuran kecil dalam bahasa arab yang menyebutkan bahwa nama Mbah Sambu yang sebenarnya adalah Sayyid Abdurrahman bin Hasyim bin Sayyid Abdurrahman Basyaiban.
 


 

Alamat Makam

Makam mbah Sambu dan istrinya berada di sebelah utara makam Adipati Tejokusumo I, belakang Masjid Lasem. Makam mbah Sambu dan istrinya berada dalam cungkup yang berdenah bulat dan beratap kubah yang seluruhnya terbuat dari bata merah berlepa.